Madika, – Ketua Rukun Napu di Palu, Kalvin Gae, mendukung program yang sudah dicanangkan oleh Provinsi (Pemprov) dan berjanji akan membantu menyosialisasikan terkait rencana pencanangan “Sulteng “.

“Ayo, saya mengajak kepada seluruh masyarakat yang ada di Kota Palu dan sekitarnya mari bersama-sama kita mendukung program Pemprov dalam pencanangan ‘ ‘ dapat terlaksana dengan baik dan sukses,” ucap Kalvin saat berbincang dengan tim Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (DKIPS) Provinsi Sulteng di kediamannya, Rabu, (19/7/2023).

Kalvin yang juga Ketua Perwakilan Lembaga Adat Desa Wuasa, menjelaskan ada berbagai macam situs megalit yang berada di lembah-lembah sekitaran Kecamatan Lore mulai dari patung Tadulako, Megalit Watu Nongko, Kalamba, Patung Palindo, hingga Watu Tauna yang disebut sebagai salah satu Megalit yang paling tua dan masih banyak lagi belum sempat terekspos.

BACA JUGA  Pencanangan Sulteng Negeri Seribu Megalit, Alamsyah: Jangan Hanya Berakhir Seremonial

Dia mengatakan situs-situs yang berada di Tampo Lore harus dilestarikan beserta kawasan sekitaran Megalit tersebut karena mengingat akses jalan menuju lokasi tiap-tiap Megalit masih sangat sulit untuk dilewati.

“Karena selama ini kita merasakan benar bahwa khusus untuk akses ke tempat situs atau megalit itu memang masih agak sulit karena jalan yang menuju ke lokasi megalit itu belum sesuai dengan yang diinginkan,” ujar Kalvin.

Kalvin berharap dengan adanya pencanangan “Sulteng ” bisa mendongkrak wisatawan baik itu wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara berkunjung melihat situs-situs yang ada di Tampo Lore.

BACA JUGA  Situs Megalit Belum Terekspos Secara Luas

“Melalui pencanangan ini, semoga juga bisa mempercepat terwujudnya pemekaran Kabupaten Konservasi Tampo Lore yang saat ini seluruh administrasi yang mendukung sudah sampai di Kementerian Dalam Negeri,” tandasnya. Adapun lokasi-lokasi Megalit di Sulawesi Tengah yaitu ; , lembah Besoa, dan lembah Napu di Kabupaten , Lembah Palu, lembah Kulawi, dan lembah Lindu di Kabupaten Sigi.

Penulis : Mikel