Soal Penghapusan Honorer, BKD Cari Solusi Terbaik
Madika, Palu- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah masih menunggu keputusan pemerintah pusat terkait rencana penghapusan honorer pada November mendatang.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sulteng, Asri, menyebut pihaknya akan berupaya mencari solusi terbaik.
“Kita tunggu dulu keputusan Kementerian PAN-RB. Nanti pasti akan kita carikan solusi terbaiklah,” ungkapnya di Palu, baru-baru ini.
Dia mengatakan ada 9.000 lebih tenaga honorer lingkup Pemprov Sulteng. Olehnya harus ada solusi terbaik agar tidak terjadi PHK massal dan demi menghindari penambahan angka pengangguran di Sulawesi Tengah.
Sebelumnya, Kepala Bidang Formasi, Pengadaan dan Informasi Kepegawaian BKD Provinsi Sulteng, H Syarifuddin, mengungkapkan keberadaan tenaga honorer sangat membantu beban kerja organisasi perangkat daerah.
“Tenaga honorer masih sangat kita butuhkan,” ungkapnya di Palu.
Syarifuddin menjelaskan banyak beban kerja yang ditangani honorer tidak terakomodir dalam porsi jabatan ASN, baik PNS maupun PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Dengan kondisi tersebut sehingga tenaga honorer diberdayakan membantu ASN.
“Jadi memang kerja mereka (honorer) yang tidak bisa ditangani oleh pegawai negeri, misalnya IT programer,” ujar Syarifuddin.
Syarifuddin menyebut ada 9.000 lebih honorer lingkup Pemprov Sulteng. Dari jumlah tersebut, terbanyak sebagai guru di SMA dan SMK se-Sulawesi Tengah. Kata dia, BKD masih menunggu kebijakan pemerintah pusat atas nasib para honorer. Sebab penghapusan honorer mulai November mendatang tinggal tiga bulan lagi.
“Saya mengharapkan para tenaga honorer tidak perlu resah dan harus tetap bekerja sesuai tugas masing-masing,” tandasnya.
Penulis : Mikel
Tinggalkan Balasan