El Nino Harus Disikapi Secara Radikal
Madika, Palu – Sekretaris Komisi Penyuluhan Pertanian Provinsi (KPPP) Sulawesi Tengah, Muhammad Adam, mengatakan fenomena el nino harus disikapi secara radikal. Ini dalam artian mengatasi permasalahan petani secara mendasar dengan memberikan solusi terhadap ketersediaan air untuk pertanian pada umumnya, termasuk perikanan dan kehutanan.
“Menyikapi el nino tidaklah cukup hanya dengan wacana dan imbauan dari belakang meja melalui kesepakatan dan narasi mitigasi serta antisipasi,” ucapnya melalui keterangan tertulis.
Adam menjelaskan el nino adalah suatu fenomena alam yang ekstrem merupakan cuaca kering atau kemarau berkepanjangan dimana hal ini bagian dari gejolak iklim yang dalam buku klimatologi pertanian adalah faktor pembatas yang sulit dikendalikan oleh manusia.
Kata dia, di semua tingkatan dari pusat dan daerah harus ada perubahan mendasar terhadap program dan kegiatan pertanian merubah alokasi anggaran yang hanya menyebabkan pemborosan untuk difokuskan menghadapi elnino ibaratnya sama menghadapi covid-19.
Hal yang perlu dilakukan adalah menggerakkan semua penyuluh pertanian lapangan untuk menginventarisir lahan pertanian yang terdampak kekeringan dan kerusakan irigasi serta potensi ketersediaan air dan kebutuhan para petani. Selanjutnya ditindak lanjuti oleh kementerian dan instansi lintas sektoral karena permasalahan dampak El nino tidak dapat diatasi sendiri oleh instansi pertanian.
Program dan kegiatan harus diarahkan pada perbaikan irigasi, pembuatan dam parit, dan aliran air kelahan pertanian melalui pipanisasi dengan sistim grafitasi. Kemudian, pembuatan sumur dan pompa air dengan sistim solar cell yang murah dari sisi operasional ditingkat petani.
Menurut Adam, dalam dunia pertanian faktor hama dan penyakit tanaman, faktor kesuburan tanah dan faktor lainnya mudah untuk dikendalikan, akan tetapi tidak untuk faktor cuaca atau iklim. Hal ini sangatlah sulit untuk dikendalikan.
Tanaman pangan dan sayuran akan stres air bila tidak diairi lebih dari empat hari. El nino menyebabkan ketersediaan air berkurang pada lahan irigasi dan bermasalah pada lahan kering yang pertumbuhan tanaman sangat ditentukan oleh curah hujan.
“Para petani tidak akan bisa menanam pada musim kemarau, kegagalan panen yang menyebabkan kerugian petani diakibatkan oleh kemarau panjang,” tutur Adam.
“Semoga upaya radikal secara positif terhadap dampak negatif el nino merupakan alternatif secara mendasar dan mendalam dalam upaya kita mengatasi permasalahan yang dihadapi petani sebagai pahlawan pangan,” tandasnya.
Penulis : Mikel
Tinggalkan Balasan