Madika, Palu – Sebanyak .419 perlindungan berhasil tercatat di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia ( Kemenkumham), Provinsi Sulawesi selama tahun 2023.

Inventarisasi perlindungan tersebut terdiri dari pencatatan hak merek sebanyak 316 sertifikat, paten 2 sertifikat, desain industri 6 sertifikat, .078 sertifikat, indikasi geografis 2 sertfikat serta sebanyak 15 sertifikat.

Kakanwil Kemenkumhal Sulteng, Hermansyah, menjelaskan, ribuan kekayaan intelektual tersebut tersebar diseluruh Kabupaten/Kota di Provinsi .

Capaian ini diakuinya adalah hasil kolaborasi semua pihak, baik Daerah maupun pelbagai elemen masyarakat.

“Ini semua adalah bentuk kerja sama kita selama ini, ini akan terus kita lakukan di tahun depan, dengan memastikan beragam potensi KI dapat terlindungi dengan baik,” kata Hermansyah, Kamis (28/12/2023).

BACA JUGA  Zainal: Jangan Kaitkan Agama Dengan Kasus di Sigi

Lanjut Hermansyah, pihaknya akan terus berupaya meningkatkan jumlah perlindungan Kekayaan Intelektual di 2024, karena menjadi tahun Indikasi Geografis (IG).

“Tahun depan itu adalah tahunnya IG, mungkin ditahun ini kita masih tergolong sedikit karena memang syaratnya melalui berbagai tes, tapi kami sangat optimis bisa lebih baik lagi, ada beberapa potensi yang kami lihat. Semoga saja kita dimudahkan dalam memajukan daerah ini,” terangnya.

Hermansyah juga menargetkan tahun 2024, jumlah pendaftaran perlindungan kekayaan intelektual di akan melonjak hingga dua kali lipat.

Keoptimisan itu dibarengi dengan menggaungkan produk khas Sulteng yang mulai berkiprah ke dunia internasional seperti, tenun nambo maupun ikan sidat marmorata.

BACA JUGA  Wakil Wali Kota Palu Lepas Peserta Palu City Run 2024

“Target kita akan lebih tinggi lagi, kita buka peluang peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah ini seluas-luasnya,” tutupnya.