, Palu – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu diminta untuk mempertimbangkan kembali kebijakan belajar tatap muka, yang rencananya akan dibuka kembali pada 3 Mei mendatang.

Usulan itu disampaikan langsung ketua , Mutmainah Korona dengan dasar kembali meningkatnya kasus penyebaran -19. Dijelaskan, dari hasil surveilance Puskesmas Birobuli Selatan, peningkatan warga terpapar meningkat drastis sebanyak 145 warga dalam sehari.

“Dinas kota sebaiknya mempertimbangkan kembali kebijakan pemberlakuan belajar tatap muka. Meningkatkan angka penyebaran Covid-19 di Birobuli selatan harus menjadi pertimbangan, sebab hal ini juga dimungkinkan terjadi di kelurahan lain walaupun data dari hasil surveilens belum dipublikasikan,”tulisannya melalui pesan singkat , Kamis (29/04/2021).

BACA JUGA  Dua Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan Website Donggala Resmi Ditahan

Jika pemerintah abai akan hal tersebut, dan tetap kekeuh membuka belajar tatap muka. Maka harus ada jaminan bagi anak-anak yang nantinya mengikuti belajar mengajar aman dari penularan Covid.

“Mereka adalah kelompok yang paling rentan. Apalagi sejak situasi pendemi berlangsung, para anak tidak bertemu dengan teman dan guru di , proses berkumpul pasti tak bisa ditampik. Dengan situasi yang tidak aman seperti ini memberi potensi penyebaran kluster baru di .”lanjutnya.

Poltisi ini juga mendorong, Pemkot untuk mempercepat realisasi injeksi vaksi bagi 60 sampai 70 persen sebagai salah satu cara strategis menekan penyebaran Covid-19.

BACA JUGA  Masuk Pelayanan Publik Kategori A, Lima Kapolres di Sulteng Dapat Penghargaan

“Injeksi vaksi yang ditargetkan sampai 70 persen, juga harus cepat di realisasikan. Hal itu agar sejelan dengan instruksi pemerintah pusat agar menekan penyebaran Covid-19.”pungkasnya. (Redaksi)