Madika, – Cakupan imunisasi Inactivated Polio Vaccine (IPV) 2 di masih berada di angka 35 persen, jauh dari target nasional yang ditetapkan sebesar 85 persen.

Hal ini diungkapkan oleh Kabid P2P Dinkes Sulteng, dr. Jumriani, saat membuka kegiatan Workshop Penyebaran Inactive Polio Vaccine (IPV) 2 dan sosialisasi Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional di salah satu hotel di , Rabu (17/7/).

Dr. Jumriani menjelaskan bahwa sosialisasi ini bertujuan agar media dapat menginformasikan kepada masyarakat tentang pentingnya perlindungan terhadap virus polio.

Saat ini, telah menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait penemuan kasus lumpuh layu akibat virus polio.

Kelumpuhan yang disebabkan oleh polio tidak dapat disembuhkan, namun dapat dicegah dengan pemberian imunisasi.

BACA JUGA  Sulteng Jadi Perhatian Nasional, Program BERANI Dipuji di Musrenbangnas

“Imunisasi polio pada program imunisasi rutin mewajibkan pemberian imunisasi bOPV (polio tetes) sebanyak empat dosis dan imunisasi IPV (polio suntik) sebanyak dua dosis. Untuk imunisasi IPV diberikan pada usia empat bulan dan IPV 2 pada usia sembilan bulan bersamaan dengan imunisasi campak,” jelasnya.

Untuk menekan transmisi polio, pusat telah dan sedang menjalankan pemberian imunisasi massal polio atau Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di semua wilayah yang melaporkan kasus polio.

“Saat pelaksanaan PIN Polio yang berlangsung pada 23 Juli 2024 di 13 /kota untuk tetes, di semua wilayah kerja puskesmas di kami targetkan capai 95 persen,” tutup dr. Jumriani.

BACA JUGA  Pekan Imunisasi Nasional, Sulteng Targetkan 434 Ribu Anak Terlindungi dari Polio

Acara ini melibatkan narasumber dari Ikatan Anak Indonesia, MUI, dan PPK.