Madika, Palu – Diskusi terkait Pilkada Sulawesi Tengah (Sulteng) terus menghangat di berbagai tempat, mulai dari media sosial hingga warung kopi.

Pembahasan mengenai siapa bakal calon kepala daerah yang akan dipilih masyarakat tidak pernah berhenti.

Dukungan partai dan figur calon menjadi topik utama, termasuk ide, pemikiran, dan gagasan yang akan dituangkan dalam visi misi.

Dua pasangan calon yang aktif melakukan safari ke pelosok-pelosok daerah di Sulawesi Tengah adalah pasangan Anwar Hafid- dengan tagline ‘BERANI' dan Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufrie dengan tagline ‘BERAMAL'. Keduanya menjadi pusat perhatian dan perbincangan.

Irwan Dumalang, mantan anggota DPRD Donggala periode 2004-2009, menyoroti gaya safari Ahmad Ali.

BACA JUGA  Ahmad Ali-Abdul Karim Optimis Sulteng Jadi Pemasok Pangan IKN

Menurutnya, ada pesimisme dari janji politik yang disampaikan Ahmad Ali, namun di balik itu terdapat harapan besar yang dinantikan oleh masyarakat Sulawesi Tengah.

“Kenapa kita tidak coba? Ahmad Ali berbeda dengan kandidat lain. Dengan ‘harapan baru' dia bisa menjawab kegelisahan masyarakat Sulawesi Tengah,” kata Irwan, Rabu 7 Agustus .

Politisi PKB Sulteng ini menilai Ahmad Ali selalu berpikir “out of the box” dan mampu membawa perubahan jika diberi amanah memimpin Sulteng.

Ahmad Ali disebut mampu belajar dari pengalaman gubernur sebelumnya dan tidak takut membuat kebijakan dengan diskresi yang tidak melanggar aturan.

“Sulawesi Tengah butuh pemikiran radikal tentang kepemimpinan. Longky Djanggola dua periode gubernur sukses menjalankan pemerintahan dan dengan baik. Tapi itu rutinitas yang bisa dijalankan siapa saja. Ahmad Ali bisa menonjolkan dirinya sebagai gubernur yang berani dan mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat,” jelas Irwan.

BACA JUGA  Berjalan Ditengah Pandemi, Partisipasi Pemilihan Di Sigi Mencapi 82,92%

Sementara itu, mantan Kepala Perwakilan Ombudsman Sulawesi Tengah, Sofyan Lembah, menilai gubernur Sulteng ke depan harus meniru keterbukaan mantan Gubernur Paliudju yang menerima saran dan pemikiran dari para cendekiawan.

Paliudju, dengan program Gerakan Membangun Desa, melibatkan cendekiawan dalam perencanaan pembangunan jangka menengah (RPJM) provinsi.

Sofyan juga menekankan pentingnya budaya disiplin kerja bagi Ahmad Ali jika diberi amanah sebagai Gubernur Sulteng mendatang.

“Budaya disiplin kerja harus menjadi perhatian Ahmad Ali jika diberi amanah sebagai Gubernur Sulteng ,” tandasnya.