Ahmad Ali: Mitigasi Bencana Harus Sampai ke Desa
Madika, Palu – Kekhawatiran masyarakat Sulawesi Tengah terhadap ancaman bencana saat musim hujan terus meningkat, terutama karena sejumlah wilayah di provinsi ini menjadi langganan bencana alam, seperti banjir.
Kabupaten Donggala, Tolitoli, Parigi Moutong, dan Poso di dataran tinggi Napu adalah beberapa contoh daerah yang kerap terdampak banjir setiap musim penghujan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah mencatat bahwa hampir semua daerah di wilayah ini tergolong rawan bencana.
Kondisi ini pun menjadi perhatian Ahmad Ali, politisi Nasdem yang juga bakal calon gubernur Sulawesi Tengah. Saat melakukan kunjungan ke beberapa daerah, termasuk Parigi Moutong, ia menerima banyak keluhan dari masyarakat yang merasa kurang pengetahuan tentang mitigasi bencana.
Ahmad Ali menyatakan bahwa penanganan bencana tidak hanya soal mitigasi keselamatan, tetapi juga dampak ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di daerah terdampak bencana.
Ia menyoroti pentingnya infrastruktur yang baik, terutama jalan, untuk memudahkan akses tim penanggulangan bencana.
“Masalah bencana harus dipikirkan serius. Setiap desa harus memiliki lokasi penampungan dan pusat mitigasi bencana. Jangan sampai keluar dari prioritas kebencanaan yang sudah ditetapkan, dan mitigasi bencana wajib sampai ke desa-desa,” tegas Ahmad Ali, Jumat (9/8/2024).
Ahmad Ali juga mengingatkan bahwa dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, Provinsi Sulawesi Tengah telah mengalami 280 kejadian bencana, yang mengakibatkan korban jiwa serta kerugian material yang signifikan.
Pada tahun 2024 saja, dari Januari hingga Juli, telah terjadi 142 kejadian bencana, meningkat 27 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Banjir menjadi bencana paling dominan, dengan 113 kejadian yang mengakibatkan dua korban jiwa dan berdampak pada lebih dari 24.000 warga.
Ahmad Ali menekankan pentingnya langkah antisipasi di masa mendatang, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, dengan fokus pada lima aspek penting: penilaian risiko, pembangunan kapasitas institusi, investasi pada pengurangan risiko, persiapan kondisi darurat, dan pengalokasian dana bencana.
“Kita juga mendorong agar pemerintah daerah mulai mempertimbangkan belanja asuransi sebagai langkah antisipasi risiko fiskal akibat bencana. Ini bisa menjadi contoh yang baik untuk diadopsi oleh daerah lain,” jelasnya.
Dengan langkah-langkah ini, Ahmad Ali berharap Sulawesi Tengah dapat lebih siap menghadapi berbagai ancaman bencana, sehingga dampaknya terhadap masyarakat bisa diminimalkan.
Tinggalkan Balasan