Madika, – Otoritas Jasa Keuangan ( Sulteng) melaporkan stabilitas kinerja industri jasa keuangan di wilayah tersebut hingga 31 Juli 2024.

Kepala Sulteng, Triyono Raharjo, menyampaikan bahwa sektor berhasil mencatatkan pertumbuhan aset sebesar Rp71,70 triliun, meningkat 16,30 persen secara year-on-year (yoy), sementara penyaluran kredit naik 22,69 persen menjadi Rp55,69 triliun.

“Kinerja tetap kuat dengan rasio kredit bermasalah (NPL) terkendali di angka ,54 persen,” ungkap Triyono dalam rilis resmi , Minggu (29/9/2024).

Sektor perbankan syariah juga menunjukkan performa positif dengan pertumbuhan aset 17,27 persen, mencapai Rp3,26 triliun.

Selain itu, penyaluran kredit kepada UMKM tumbuh 16,01 persen, mencapai Rp16,74 triliun, menunjukkan dukungan signifikan perbankan terhadap usaha kecil dan menengah di .

BACA JUGA  Tingkatkan Kesejahteraan Petani, Pemkab Sigi Jalin Kerjasama Dengan PT Gunanusa Eramandiri

Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) turut mengalami pertumbuhan signifikan, dengan total pembiayaan mencapai Rp6,71 triliun, naik 13,84 persen.

Sektor pembiayaan peer-to-peer lending mencatatkan pertumbuhan pesat dengan outstanding pinjaman sebesar Rp412,07 miliar, meningkat 51,26 persen (yoy).

Triyono optimistis bahwa stabilitas dan pertumbuhan industri jasa keuangan di akan terus berlanjut, didorong oleh peningkatan edukasi keuangan, inklusi, serta perlindungan konsumen.