Anwar Hafid Siap Kurangi Kemiskinan dengan Libatkan Tenaga Kerja Lokal di Sulawesi Tengah
Madika, Palu – Calon Gubernur Sulawesi Tengah nomor urut 2, Anwar Hafid, menyoroti ketimpangan ekonomi yang terjadi meski pertumbuhan ekonomi daerah ini terbilang tinggi.
Ia menyebut ketidakseimbangan tersebut sebagai penyebab utama tingginya angka kemiskinan.
“Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah didominasi sektor pertambangan, tetapi masyarakat lokal belum terlibat maksimal. Kesempatan kerja dan usaha belum merata, sehingga sebagian besar keuntungan justru mengalir keluar dari daerah. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi tidak berdampak signifikan terhadap penurunan kemiskinan,” ungkap Anwar Hafid.
Anwar berkomitmen melibatkan masyarakat lokal di sektor strategis, terutama pertambangan. Pasangan BERANI (Bersama Anwar-Reny) akan memastikan 50% tenaga kerja di industri besar berasal dari Sulawesi Tengah untuk menahan arus keuntungan ekonomi agar tetap di dalam daerah.
“Kami akan memberikan pelatihan khusus kepada tenaga kerja lokal agar mereka memiliki keterampilan yang sesuai kebutuhan industri. Dengan demikian, pendapatan masyarakat akan meningkat dan perputaran uang tetap terjadi di Sulawesi Tengah,” tambah Anwar.
Selain itu, Anwar menyoroti tingginya biaya hidup, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga perumahan. Ia prihatin banyak anak usia SMA putus sekolah karena orang tua tak mampu membayar biaya pendidikan, sementara pungutan komite sekolah masih terjadi.
“Jika kami terpilih, pungutan di sekolah SMA akan dihapus. Kami juga akan mengurangi beban biaya pendidikan tinggi agar orang tua bisa menyekolahkan anak mereka hingga perguruan tinggi,” jelas Anwar.
Ia juga menyoroti akses jaminan kesehatan dan perumahan yang layak bagi masyarakat Sulawesi Tengah. Menurutnya, banyak warga yang belum memiliki jaminan kesehatan serta tinggal di rumah tidak layak dengan minim fasilitas listrik dan internet.
“Beban hidup masyarakat harus segera diatasi. Jika kita bisa mengurangi beban ini, saya yakin kemiskinan akan turun seiring pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif,” pungkasnya.
Anwar Hafid dan dr. Reny Lamadjido berjanji membawa perubahan signifikan dengan pemerataan ekonomi, peningkatan lapangan kerja lokal, dan pengurangan beban hidup untuk menurunkan angka kemiskinan di Sulawesi Tengah.
Tinggalkan Balasan