Madika, Palu – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) menggelar Forum Komunikasi Penanganan Konflik Daerah untuk meningkatkan kewaspadaan menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) serentak 2024.

Forum bertema “Peningkatan Kewaspadaan Dalam Upaya Pencegahan Potensi Konflik Sosial di Daerah Tahun 2024” ini digelar di Hotel Best Western Coco Palu pada Senin (11/11/2024).

Kepala Bakesbangpol , Arfan, dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan ini untuk menciptakan suasana aman, tertib, dan damai di masyarakat demi mendukung stabilitas keamanan daerah.

Arfan juga menyampaikan bahwa para kepala daerah di Sulawesi Tengah, termasuk , bupati, dan , telah mengambil langkah-langkah preventif dengan melibatkan TNI, , dan instansi terkait. Langkah-langkah ini telah dilaporkan melalui Sistem Informasi Penanganan Konflik Sosial (SIPKS) yang dikelola oleh Ditjen Polpum Kemendagri RI.

BACA JUGA  Palu Sport Event, Ajang Pemborosan Anggaran oleh Pemkot Palu

Forum ini juga bertujuan untuk menanggapi keprihatinan terhadap sejumlah tindakan kriminal yang belakangan ini marak terjadi, seperti klitih, , pemerkosaan, dan pembegalan, yang melibatkan pelajar sebagai pelaku.

“Ini menjadi keprihatinan kita, sehingga kami dari Bakesbangpol berupaya meningkatkan nilai-nilai moral di kalangan generasi muda dan masyarakat,” ujar Arfan.

Arfan mengimbau seluruh Kabupaten/Kota di Sulawesi Tengah untuk memperkuat pengamanan di daerah masing-masing guna mencegah terjadinya konflik sosial selama Pemilukada. Ia juga mengingatkan para pelajar untuk berhati-hati terhadap paham- yang dapat menyebar melalui media sosial.

“Meski media sosial digital memiliki sisi , kita harus tetap waspada terhadap dampak negatifnya,” kata Arfan.

BACA JUGA  120 Takmir Masjid di Sulteng Ikuti Pelatihan Sembelih Halal dari Juleha

Arfan berharap seluruh elemen masyarakat, termasuk kepala instansi vertikal, kepala OPD, , mahasiswa, pelajar, dan pengurus forum, dapat bekerja sama untuk menjaga kedamaian di wilayah masing-masing dan mencegah potensi konflik berkembang menjadi kekerasan.