, Palu – Komisi C Palu turun langsung ke lapangan untuk mengecek perkembangan sejumlah proyek pembangunan, Jumat (27/12/).

Peninjauan ini dilakukan setelah rapat dengar pendapat () sebelumnya dan sempat ditunda sehari karena bertepatan dengan libur nasional.

Ketua Komisi C, Abdurahim Nasar Al Amri, mengungkapkan bahwa banyak proyek yang tidak selesai sesuai target pada 26 Desember.

“Kami ingin memastikan langsung kondisi proyek yang dibahas dalam kemarin. Dari hasil pengecekan, beberapa proyek memang dipastikan molor,” ujar Abdurahim.

Dalam kunjungannya, Komisi C menemukan beberapa proyek yang belum rampung, di antaranya:

. Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH)

2. Lapangan Talise Valangguni

BACA JUGA  Wali Kota Palu Pastikan Ikan di Pasar Masomba Aman dari Formalin

3. Drainase Huntap Tondo

4. Pembangunan Masjid Huntap Tondo

5. Kantor Dinas Sosial

Menurut Abdurahim, mereka hanya sempat mengunjungi beberapa lokasi karena keterbatasan waktu. Namun, dari hasil pantauan sementara, hampir semua proyek yang dicek tidak sesuai target.

Komisi C berencana mengadakan rapat bersama pihak eksekutif pada awal 2025, sekitar tanggal 3 atau 4 Januari. Rapat ini akan melibatkan Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Keuangan, Sekretaris Kota, dan .

“Kami ingin mencari solusi terbaik. Kalau proyek sudah tidak bisa diselesaikan, kontraknya harus diputus. Tapi kalau masih ada komitmen dari kontraktor, kita akan pertimbangkan adendum dengan denda,” tegas Abdurahim.

Sementara itu, Alfian Chaniago, anggota Komisi C dari Fraksi Gerindra, menyoroti lambatnya progres dua proyek utama, yaitu pembangunan gedung DLH dan masjid Huntap Tondo. Menurutnya, kedua proyek ini baru mencapai sekitar 60 persen.

BACA JUGA  DPRD Palu Gagas Perda Pemberian Insentif untuk Guru Honorer dan Guru Swasta

“Secara pribadi, saya rasa kontrak untuk kedua proyek ini harus diputus. Progresnya terlalu lambat, belum sampai 70 persen. Ini tidak bisa dibiarkan,” kata Alfian.

Ia menambahkan, langkah ini bukan untuk menghambat pembangunan, tetapi justru untuk memastikan anggaran digunakan secara efektif.

“Kami ingin pembangunan di lebih tertata dan menghasilkan output yang maksimal. Ini demi Palu yang lebih cantik dan maju,” pungkas Alfian.