Madika, Palu – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) mengadakan pasar murah di , Senin (24/2/).

Kegiatan ini bertujuan membantu masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah, terutama yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan (DTKS) dan penerima Program Keluarga Harapan (PKH), agar bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau menjelang 1446 Hijriah.

Sekretaris Kota Palu, Irmayanti Petalolo, menjelaskan bahwa pasar murah ini menjadi yang pertama digelar Pemkot Palu pada 2025.

Dalam pelaksanaannya, pemerintah memberikan subsidi Rp5.000 per kilogram untuk sejumlah bahan pokok, seperti beras, gula, minyak goreng, tepung terigu, dan telur. Masyarakat umum juga bisa berbelanja dengan harga distributor, meski tanpa subsidi.

BACA JUGA  Kapal KM Labobar Terbakar, Diduga Karena Puntung Rokok

“Pasar murah ini akan hadir di delapan kecamatan, dimulai dari Kecamatan Palu ,” ungkap Irmayanti.

Ia juga menyoroti kenaikan harga beberapa bahan akibat meningkatnya permintaan menjelang .

Harga cabai keriting naik dari Rp38.600 menjadi Rp40.000 per kilogram, cabai rawit dari Rp53.000 menjadi Rp54.000, sementara ayam potong dari Rp38.000 menjadi Rp40.000 per ekor. Selain lonjakan permintaan, musim hujan juga berdampak pada pasokan hasil pertanian di pasaran.

Untuk mencegah inflasi dan yang tidak terkendali, Pemkot Palu akan melakukan inspeksi mendadak () ke pasar pada Rabu mendatang. Disperindag bersama Dinas Pertanian juga terus memantau harga harian guna memastikan stabilitas pasar.

BACA JUGA  Ikadi Sulteng Diminta Fokus Dakwah Kawasan Terpencil

Meski harga bahan pokok mengalami kenaikan, Irmayanti memastikan stok di Kota Palu tetap aman hingga Lebaran. Ia mengimbau masyarakat untuk berbelanja sesuai kebutuhan dan tidak melakukan pembelian berlebihan.

“Stok bahan pokok masih cukup tersedia, jadi tidak perlu khawatir. Belanjalah sesuai kebutuhan dan jangan menimbun barang yang tidak diperlukan,” pesannya.