Madika, Donggala – Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, dr. Renny A. Lamadjido, menghadiri Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II secara daring melalui Zoom dari Desa Labuan Panimba, Kecamatan Labuan, Kabupaten Donggala, mewakili Gubernur Dr. H. Anwar Hafid.

Panen raya ini terselenggara serentak di seluruh Indonesia dan terhubung langsung dengan Presiden RI Prabowo Subianto.

Sejumlah pejabat tinggi turut serta secara virtual, di antaranya Kapolda Sulteng Irjen. Pol. Dr. Agus Nugroho, Danrem 132/Tadulako Brigjen TNI Deni Gunawan, Kabinda Sulteng Brigjen TNI Bobby Prabowo, serta Bupati Donggala Vera Elena Laruni.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, melalui data Dinas Pertanian Kabupaten Donggala, mencatat panen kali ini mencakup program Perluasan Areal Tanam (PAT) seluas 54,3 hektare dengan varietas jagung hibrida sebagai komoditas unggulan.

BACA JUGA  Wali Kota Minta Gubernur Hentikan Aktivitas Tambang di Tipo

Sementara itu, data panen serentak dari jajaran Polda Sulteng menunjukkan luas lahan panen mencapai total 188,85 hektare, dengan estimasi hasil 563,3 ton jagung pipilan kering. Di antaranya, Polres Sigi menanam di 59 hektare dan diperkirakan menghasilkan 118 ton, sedangkan Polres Parigi Moutong membudidayakan di lahan 25,25 hektare dengan estimasi panen 123 ton.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo Subianto meresmikan ekspor perdana jagung Indonesia ke Malaysia sebanyak 1.200 ton dengan harga Rp5.900 per kilogram. Ia menegaskan bahwa ketahanan pangan merupakan fondasi utama kedaulatan bangsa.

“Kita tidak akan benar-benar merdeka jika tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Ini adalah perjuangan yang sangat strategis,” tegas Presiden Prabowo.

BACA JUGA  1.171 Honorer Kota Palu Tidak Terdata di KemenPAN -RB

Presiden juga mengumumkan bahwa dua provinsi lainnya, yakni Gorontalo dan NTB, akan menyusul mengekspor masing-masing 27.000 ton dan 20.000 ton jagung.

Di sisi lain, Kapolri melaporkan bahwa program pertanian jagung yang digagas Polri telah memberikan dampak signifikan. Dengan penggunaan bibit unggul dan pupuk yang tepat, produktivitas lahan meningkat dari sebelumnya 4 ton menjadi 9–14 ton per hektare.

Kapolri juga memastikan bahwa Polri tidak hanya mendukung dari sisi produksi, tetapi juga memberikan perlindungan terhadap petani dari tengkulak.

Polri mendistribusikan 500 alat uji kesuburan tanah, 100 alat pengering jagung, serta alat penguji kadar air ke kelompok tani di lima provinsi: Kalimantan Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, NTB, dan Bengkulu.

BACA JUGA  DPRD Poso 'Belajar' Fungsi Pengawasan ke DPRD Sigi

Ke depan, Polri akan membangun 18 gudang penyimpanan di 12 provinsi dengan total kapasitas mencapai 18.000 ton.

Presiden menutup arahannya dengan menekankan pentingnya sinergi seluruh pihak, baik pemerintah pusat, daerah, TNI-Polri, hingga masyarakat, untuk mendorong swasembada.

Ia optimistis pada 2026 Indonesia tidak hanya berhenti mengimpor jagung, tetapi juga menjadi lumbung pangan dunia.

“Perjuangan pangan adalah perjuangan untuk keselamatan bangsa. Jika itu tercapai, Indonesia akan berdiri kuat dan terhormat di mata dunia,” tutup Presiden Prabowo.