Madika, Palu – Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menunjukkan kecintaannya terhadap budaya Kaili dengan menciptakan dan menyanyikan dua lagu berbahasa Kaili berjudul Himo Yaku dan Vula Belo.

Kedua lagu tersebut menjadi simbol penghormatan terhadap tanah Kaili, sesuai peribahasa “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.”

Sebagai bentuk penghargaan, Gubernur Anwar Hafid dianugerahi gelar kehormatan Tomaoge Tomanasa Ri Tanah Kaili oleh Pengurus Besar Forum Pemuda Kaili Bangkit (FPKB) dalam acara Kongres Posintomu Todea (Libu Mbaso) Adat Budaya Kaili di Hotel Palu Golden, Sabtu (19/72025).

“Mudah-mudahan ini menjadi penguatan bagi saya agar semakin kuat berdiri untuk melayani berbagai problematika masyarakat,” ucap Anwar Hafid penuh syukur saat menerima gelar tersebut.

BACA JUGA  Gubernur Sulteng Hadiri Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama PB Al-Khairat

Dalam sambutannya, Anwar Hafid menegaskan pentingnya integrasi nilai kearifan lokal dan religiusitas dalam pembangunan daerah, sebagaimana dituangkan dalam program BERANI Berkah.

Ia mencontohkan kemajuan Jepang yang berakar dari budaya dan nilai lokal seperti Bushido, yang menjadi fondasi dalam membangun negeri tersebut pasca-Perang Dunia II.

Anwar berharap hasil dari kongres dapat memotivasi masyarakat untuk mencintai, melestarikan, dan mengamalkan adat istiadat serta budaya Kaili sebagai benteng dari pengaruh negatif luar.

“Nilai adat budaya ini sangat penting bagi kita semua,” tegasnya, sembari mengajak seluruh pihak untuk mengangkat kembali kearifan lokal dalam pembangunan Sulawesi Tengah.

BACA JUGA  Perjuangan Kesembuhan Korban R: Tim Dokter RSUD Undata Palu Menantikan Hasil Tes Lanjutan

Gubernur juga mengapresiasi masyarakat adat di Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi, yang menurutnya berhasil menjaga kelestarian lingkungan melalui penerapan hukum adat atau givu.

“Adat itu kalau dia tegak, lebih kuat dari aturan pemerintah,” ujar Anwar menambahkan.

Ia menjelaskan bahwa dalam RPJMD Provinsi Sulteng 2025–2029, pemerintah telah memprogramkan bantuan bagi lembaga-lembaga adat di kabupaten/kota.

Bantuan tersebut ditujukan untuk merawat rumah-rumah adat agar tetap menjadi simbol budaya sekaligus daya tarik pariwisata.

“Pemberian bantuan tiap tahun supaya rumah-rumah adat kita beroperasi dan jadi kebanggaan masyarakat,” jelasnya.

Turut hadir dalam acara tersebut Ketua TP-PKK Sulteng Ny. Sry Nirwanti Bahasoan, Wakil Gubernur dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK., M.Kes, Asisten Pemerintahan dan Kesra Dr. Fahrudin, S.Sos., M.Si, Kaban Kesbangpol Drs. Arfan, M.Si, Kadis Perkimtan Abdul Haris Karim, S.T., M.M, Kadispora Drs. Irvan Aryanto, M.Si, serta Plt. Kadis Pangan Drs. Rustam Arifudin, M.Si.

BACA JUGA  Pererat Tali Silaturahmi Bersama Karyawa, Alfamidi Palu Gelar Halal Bihalal