Madika, Donggala – SMP Negeri 4 Donggala memperkuat upaya pelestarian bahasa daerah dengan menerapkan muatan lokal Bahasa Kaili Puu bagi seluruh peserta didik. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen sekolah dalam menjaga identitas budaya lokal agar tidak hilang di tengah perkembangan zaman. Program tersebut semakin dimaksimalkan sejak pemerintah menggencarkan revitalisasi bahasa daerah pada 2023.

Kepala SMPN 4 Banawa, Abdul Sjahaid, menjelaskan bahwa pembelajaran Bahasa Kaili Puu tidak hanya berfokus pada pengenalan kosakata, tetapi juga menanamkan rasa bangga terhadap warisan leluhur. Ia menegaskan bahwa sekolah siap menjadi bagian dalam upaya mempertahankan bahasa daerah agar tetap hidup di tengah masyarakat.

“Harapan kami, Bahasa Kaili Puu tetap hidup di tanahnya sendiri. Jangan sampai punah atau dilupakan di kalangan generasi muda,” ujar Abdul Sjahaid saat ditemui, Rabu (23/10/2025).

BACA JUGA  Honorer Pemprov Harus Berikan Pelayanan Terbaik

Dukungan dari Balai Bahasa yang menghadirkan guru master terlatih turut memperkuat kualitas pembelajaran. Para siswa tidak hanya belajar di ruang kelas, tetapi juga diajak mengekspresikan budaya melalui berbagai karya dan aktivitas kreatif.

Hasilnya mulai terlihat. Pada 2024, seorang siswa SMPN 4 Donggala berhasil tampil di Jakarta membacakan puisi berbahasa Kaili Puu dalam ajang tingkat nasional. Sekolah ini juga menerbitkan antologi puisi berjudul Nulaha yang berisi karya-karya siswa sebagai bentuk penguatan literasi sekaligus pelestarian bahasa daerah.

Melalui berbagai program tersebut, SMPN 4 Donggala berharap generasi muda semakin mencintai bahasa dan budaya lokal. Sekolah bertekad menjadikan pembelajaran Bahasa Kaili Puu bukan sekadar rutinitas akademik, tetapi sebagai gerakan pelestarian berkelanjutan bagi Donggala dan Sulawesi Tengah.

BACA JUGA  PW Muhammadiyah Sulteng Bolehkan Shalat Ied di Lapangan dengan Catatan