Madika, Donggala – SDN 3 Banawa di Kelurahan Kabonga Besar, Kecamatan Banawa, memperkuat upaya pelestarian bahasa daerah melalui penerapan muatan lokal Bahasa Kaili Pu’u.

Program ini dilaksanakan secara terjadwal dari kelas 1 hingga kelas 6 dengan alokasi satu jam pelajaran setiap minggu. Selain menjadi bagian dari kurikulum, pembelajaran juga melibatkan tenaga pendidik yang memahami bahasa dan budaya lokal.

Wali Kelas V SDN 3 Banawa, Eni Darma Susanti, mengatakan Bahasa Kaili Pu’u memiliki kekhasan tersendiri sehingga guru perlu kreatif dalam menyiapkan perangkat ajar sesuai kebutuhan siswa. Ia mengakui belum tersedianya modul atau buku panduan resmi menjadi tantangan utama yang harus diatasi secara mandiri oleh guru.

“Meski menghadapi kekurangan tersebut, minat belajar siswa sangat tinggi. Khususnya siswa kelas 6 yang sebagian besar sudah menggunakan Bahasa Kaili Pu’u dalam percakapan sehari-hari. Hal ini membuat mereka lebih mudah memahami pelajaran serta merasa bangga dengan identitas lokal yang dimiliki,” ujar Eni Darma Susanti, Kamis (23/10/2025).

BACA JUGA  Siapa Lasminingrat ? Perempuan Berjasa Yang Muncul Di Google Doodle Hari Ini

Ia menambahkan, kondisi pembelajaran Bahasa Kaili Pu’u berbeda dengan Bahasa Kaili Ledo yang lebih dikenal luas dan sudah memiliki bahan ajar yang lebih lengkap.

Sekolah berharap pemerintah daerah melalui dinas pendidikan serta lembaga pelestarian bahasa dapat memberikan perhatian lebih terhadap pengembangan kurikulum dan penyediaan materi ajar.

SDN 3 Banawa menegaskan komitmennya untuk menjaga agar Bahasa Kaili Pu’u tetap hidup dan menjadi warisan budaya yang terus diwariskan kepada generasi muda di Kabupaten Donggala.