Parimo Mau Siapa? Ibrahim Atau Sayutin
Madika, Parimo – Partai Nasional Demokrat (Nasdem) menjadi partai yang paling siap menatap Pilkada serentak tahun 2024, khususnya di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo). Selain meraih suara terbanyak di DPRD Parimo, sejumlah kader juga mempunyai kans besar untuk diusung nanti, tanpa harus pusing memikirkan figur lain untuk diberikan rekomendasi.
Dua nama belakangan ini menguasai isu politik di Parimo, yaitu Ibrahim A Hafid dan Sayutin Budianto Tongani. Keduanya merupakan kader Nasdem yang sarat pengalaman dalam berorganisasi, serta memiliki basis militan di Parimo.
Meskipun 2024 masih cukup jauh, namun rivalitas keduanya semakin sengit. Kerasnya persaingan itu tidak lepas dari upaya meyakinkan partai bahwa salah satu diantara mereka lebih layak untuk diberikan kepercayaan membawa bendera partai memenangkan Pilkada 2024.
Ibrahim Hafid sendiri merupakan anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah Periode 2014-2019 dan terpilih kembali untuk periode 2019-2024. Figurnya cukup tenang dan murah senyum. Tidak susah untuk menemuinya, meskipun menyandang status yang terhormat.
Terpilih kembali untuk periode kedua di DPRD sulteng semakin melambungkan namanya. Dorongan dari pendukung agar Ibrahim maju di Pilkada Parimo 2024 semakin kencang. Meskipun demikian, dia tidak jumawa, dia hanya ingin memastikan bahwa jika nanti dia mendaftar ke KPU sebagai calon bupati, itu bukan atas kehendak pribadinya, melainkan keinginan masyarakat.
“Saya tidak ingin terperdaya oleh hasrat pribadi. Jika nanti saya maju di Parimo, saya pastikan itu karena masyarakat yang meminta. Karena itu, biarkanlah semua berjalan, jika saatnya tiba, Insya Allah saya akan memenuhi keinginan masyarakat,” ujarnya dalam berbagai kesempatan.
Walaupun menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat, namun dia tetap mempersiapkan diri, bahkan komunikasi politik dengan sejumlah partai dan figur terus dijalankan. Komunikasi yang cukup intens salah satunya dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kepada sejumlah wartawan Ibrahim tidak ragu-ragu mengakui punya kemistri yang bagus dengan Ketua DPW PKB Sulteng, Rahmawati M Nur.
“Sebagai kader partai saya juga taat atas keputusan partai. Apapun perintah partai nanti, saya yakin itu adalah yang terbaik untuk masyarakat Parimo dan partai Nasdem sendiri,” tutur mantan Direktur WALHI Sulteng ini.
Sementara itu, Sayutin Budianto Tongani juga mempunyai peluang besar mendapatkan rekomendasi partai untuk menggunakan 5 kursi yang ada di DPRD Parimo.
Sebagai Ketua DPD Nasdem Parimo, Sayutin mengusai struktur partai. Bukan hanya menguasai, kepemimpinan Sayutin di tubuh Nasdem Parimo sangat mengakar dan membentuknya menjadi loyalis. Diprediksi, Nasdem Parimo akan memprioritaskan namanya sebagai calon bupati.
Menduduki kursi Ketua DPRD Parimo, langkah Sayutin sangat luwes dalam memperlihatkan kinerjanya kepada masyarakat. Apalagi semenjak dilantik sebagai anggota dewan, Sayutin sudah menunjukkan keberpihakannya kepada masyarakat, dan itu tidak diragukan lagi.
Sebagai politikus yang sarat pengalaman, jiwa kepemimpinan sudah menempa dirinya. Bahkan dalam suatu kesempatan kepada media ini Sayutin mengutarakan mimpi-mimpinya untuk Parimo. Dia tidak ingin ada lagi dikotomi utara selatan di Parimo.
“Sebagai seorang pimpinan kita harus memperlakukan sama seluruh masyarakat Parimo. Kita harus menata daerah seluruhnya, tidak ada lagi istilah utara selatan, diskriminasi kebijakan. Kelak Parimo itu adalah satu, maka perlakuannya juga harus sama,” ujarnya.
Sosok tampil apa adanya dan murah senyum ini juga menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat Parimo. Bila masyarakat Parimo menginginkan dirinya sebagai bupati, maka keinginan itu akan disahutinya, tetapi bila masyarakat berkeinginan sebaliknya, itu juga adalah yang terbaik buat dia dan masyarakat Parimo.
Sayutin tidak menampik dorongan agar dia maju sebagai calon bupati begitu kuat. Namun menurutnya itu tidak cukup. Dia ingin memastikan bahwa keinginan itu benar-benar lahir dari masyarakat Parimo.
“Jika masyarakat menginginkan itu (maju sebagai calon bupati), saya akan berusaha untuk mewujudkan harapan tersebut,” kata Sayutin.
Sebagai kader partai, Sayutin juga tidak bisa memaksakan kehendak. Dia selalu memegang prinsip loyal terhadap keputusan partai.
“Siapa pun nanti yang diusung partai, sebagai kader kita harus mendukung dan memenangkannya,” tegas anggota DPRD Bontang, Kalimantan Timur periode 2004-2009 dan 2009-2014 itu.
Untuk diketahui, Nasdem memiliki 5 kursi di DPRD Parimo. Untuk mengusung pasangan calon bupati, dibutuhkan minimal 8 kursi, dimana jumlah itu merupakan 20 persen dari total kursi DPRD Parimo, yaitu 40 kursi. (win)
Tinggalkan Balasan