Pemprov Sulteng Kembali Canangkan Desa Siaran
Madika, Palu – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah kembali mencanangkan desa pilot project Siaran (Siap Gencar Aman Stunting), Sabtu, (19/8/2023). Adapun sasaran kali ini Desa Pangkung, Kecamatan Dondo, Kabupaten Tolitoli, Provinsi Sulteng.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sulteng, Christina Shandra Tobondo, mengungkapkan pencanangan Desa Siaran merupakan tahun kedua. Pada 2022, Desa Siaran telah dicanangkan di Kabupaten Sigi dan Kabupaten Parigi Moutong.
Bappeda Sulteng yang ditunjuk sebagai koordinator konvergensi Percepatan Penurunan Stunting mendesign program ini sebagai role model atau best praktek 8 aksi konvergensi bagi desa-desa lainnya di Sulawesi tengah dalam upaya mempersiapkan generasi Sulawesi Tengah di 1.000 Hari pertama kehidupan menuju generasi yang cerdas, produktif sejahtera dan mandiri sehingga dapat menurunkan stunting lebih cepat dan lebih efektif.
“Pelaksanaan program ini merupakan bagian dari fungsi pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah untuk melaksanakan fasilitasi dan supervisi serta pembinaan dan pengawasan penerapan 8 aksi konvergensi, baik intervensi gizi spesifik maupun sensitif bagi keluarga sasaran prioritas,” ucap Shandra.
Kata dia, tahun ini Tolitoli dipilih menjadi sasaran bukan tanpa alasan. Sebab berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), Kabupaten Tolitoli salah satu daerah di Sulteng yang terjadi peningkatan prevalensi Stunting di tahun 2022 sebesar 1.4 persen atau berada di angka 30.7 persen prevalensi stunting.
Olehnya, Shandra menegaskan agar pelaksanaan kegiatan konvergensi di desa Pangkung bisa menjadi inspirasi dan direplikasi oleh Pemda Kabupaten Tolitoli di desa lainnya yang menjadi lokus percepatan penurunan stunting.
“Saya memperlihatkan model-model 2 hari ini. model itu jangan berakhir di sini tetapi terus menerus dilakukan di desa-desa lainnya yang lokus-lokus prioritas,” tuturnya.
Ada 16 rangkaian aksi konvergensi yang dilakukan dalam project desa Siaran. Ini dilakukan oleh lintas sektor diantaranya sosialisasi tentang cegah pernikahan anak oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Sulteng, kementerian Agama, dan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Sulteng.
Kemudian, sosialisasi internalisasi pengasuhan 1000 HPK oleh Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulteng; Bimtek peningkatan kapasitas kelembagaan desa oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Sulteng; Sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulteng.
Berikutnya, sosiliasi peningkatan ibu rumah tangga terkait Pemberian Makanan Tambahan (PMT) oleh Dinkes dan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Sulteng serta pemberian bantuan jamban kepada 20 kepala keluarga oleh dinas Perumahan Kawasan Permukiman Pertanahan (Perkimtan) Sulteng.
Penulis : Mikel
Tinggalkan Balasan