Madika, – Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi melakukan Audiensi dengan Tim Ahli Cagar Budaya () Sulteng terkait Jalur Rempah dan Islam Kosmopolitas dengan melakukan riset Islam Kosmopolitan Imam Syaban di Lolantang Kepulauan Sulawesi Tengah. Audiensi berlangsung di Ruang Kerja Kepala Brida , Senin, 21 Agustus 2023.

Zubair Butudoka selaku Ketua Tim penelitian menjelaskan, terdapat beberapa tujuan diadakannya riset ini, yaitu menjelaskan posisi strategis kuburan Imam Syaban dalam jalur pelayaran dan perdagangan nusantara, menguraikan riwayat Imam Syaban dalam literatur maupun oral history masyarakat setempat, serta menganalisis keberadaan Imam Syaban sebagai tokoh ulama yang membangun Islam cosmopolitan di Kepulauan abad ke-8 hingga agama Islam mengalami perkembangan di wilayah ini.

BACA JUGA  Korban Penipuan Arisan Online di Palu Geruduk Rumah Pelaku

“Terdapat dua jalur rempah yang melewati Sulawesi Tengah, yaitu jalur selat Makassar dan jalur selat Maluku. Kedua jalur ini melibatkan Sulawesi Tengah masuk dalam jalur perdagangan rempah di nusantara. Salah satu bukti arkeologis adalah adanya kuburan Imam Syaban di Lolantang Kepulauan,” jelas Zubair.

Zubair mengatakan terdapat beberapa fakta terkait kuburan Imam Syaban diantaranya seperti adanya peradaban Islam (Islam kosmopolitan) tertua di Sulawesi Tengah, situs kuburan menunjukkan bahwa wilayah Sulawesi Tengah adalah salah satu destinasi di jalur rempat nusantara, dan komunitas Islam tertua di adalah salah satu bukti Islam tertua di nusantara.

Menanggapinya, Kepala Brida Provinsu Sulteng, Faridah Lamarauna, menyampaikan, diadakannya riset karena sebelumnya Gubernur Rusdi Mastura pernah meminta agar Brida melakukan riset terkait kuburan Imam Syaban yang ada di Banggai Kepulauan. Nantinya hasil riset diyakini bisa mengubah peradaban sejarah.

BACA JUGA  1.214 Jiwa Terdampak Banjir di Desa Pakuli

“Sebagaimana yang telah dijelaskan terkait peradaban Islam yang terdapat di Kepulauan yang melewati jalur-jalur rempah, hasil riset ini nantinya memungkinkan dapat merubah peradaban terkait cerita-cerita sejarah yang ada,” ucap Faridah.

Penulis : Mikel