Madika, Palu – Kepala Daerah (Brida) Provinsi , Faridah Lamarauna, mengungkapkan megalitikum yang ada di wilayah Sulawesi Tengah telah ada sejak 3.000 tahun sebelum masehi. 

“Perlu saya sampaikan bahwa situs megalitikum yang ada di Sulawesi Tengah itu diperkirakan berasal dari 3.000 tahun sebelum masehi. Pemerintah akan membuktikannya melalui riset lebih mendalam lagi,” ucap Faridah, Selasa, (12/9/2023).

Kata dia, untuk mengungkap lebih jauh mengenai usia dan potensi-potensi lainnya dari situs megalitikum yang ada di Sulawesi Tengah, Brida Provinsi tengah melakukan riset penyusunan profil dan pemetaan situs megalitikum yang di , Lembah Behoa, Lembah Napu, dan Lembah Palu.

BACA JUGA  Keluarga Besar Tome Manang-Daeng Sandjoru Mempererat Silaturahmi melalui Halal Bihalal

“Saya berharap riset yang kami lakukan dapat mengungkap fakta-fakta tentang megalitikum di Sulawesi Tengah, sekaligus tentunya dokumen yang dihasilkan dari riset tersebut dapat menjadi dukungan untuk penetapan situs megalitikum yang ada di , Lembah Behoa, Lembah Napu, dan Lembah Palu dapat ditetapkan menjadi situs warisan dunia oleh ,” tandas Faridah.

Diberitakan, Kepala Bidang Riset Inovasi dan Teknologi Daerah (Brida) Provinsi , Hasim R, mengungkapkan situs megalit yang ada di Sulawesi Tengah sedang dalam tahap riset dengan menggunakan anggaran 2023 dan 2024.

BACA JUGA  Cegah Penyebaran Covid-19, PKS gelar Vaksinasi

“Karena ini adalah riset berkelanjutan maka riset awal dimulai Oktober 2023. Hasil riset dikhususkan untuk penyusunan profil dan pemetaan mudah2an bisa kelar Juni 2024,” terangnya, Senin, 11 September 2023.

Kata dia, hasil riset akan dipublikasikan melalui buku, jurnal hingga seminar nasional dan internasional. Diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng, saat ini melakukan pengembangan situs megalit dengan menjadikannya tagline “Sulawesi Tengah “. Tidak hanya itu, situs megalit yang ada di daerah ini juga akan diusulkan sebagai warisan dunia ke UNESCO.

Hasim mengungkapkan dalam mendukung penetapan situs megalit sebagai warisan budaya dunia, pihaknya tengah melakukan kerjasama dengan TACB Sulteng untuk menyusun profil dan pemetaan pada situs-situs megalit.

BACA JUGA  Masih Sedikit Media di Indonesia Fokus pada Isu Transisi Energi

“Dengan dilaksanakannya riset ini, kami berharap kiranya profil dan pemetaan tersebut dapat mendukung pengajuan situs megalit menjadi warisan dunia oleh UNESCO,” ungkapnya saat giat Rakor Pelestarian Budaya di Palu, Selasa, 22 Agustus 2023.

Penulis : Mikel