BRIDA Kembangkan Potensi Sulawesi Tengah
Madika, Palu – Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Sulawesi Tengah meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Alkhairaat (UNISA) Palu, baru-baru ini.
MoU ini dalam rangka mengembangkan potensi sumber daya Sulawesi Tengah melalui riset, inovasi dan teknologi daerah serta pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Maksud dari perjanjian kerjasama ini sebagai upaya mewujudkan peranan energi yang sangat penting artinya bagi peningkatan kegiatan ekonomi dan ketahanan nasional. Sehingga pengelolaan energi yang meliputi penyediaan, pemanfaatan, dan pengusahaannya harus dilaksanakan secara berkeadilan, berkelanjutan, rasional, optimal dan terpadu,” jelas Faridah.
Kata dia, hal tersebut tertuang dalam Undang-undang Nomor 30 Tahun 2007 dan lebih lanjut dalam Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor 10 Tahun 2019 tentang Rencana Umum Energi Daerah tahun 2019 – 2050 Pasal 5 ayat 1 yaitu pencapaian target program rencana umum energi daerah diprioritaskan melalui peran energi baru terbarukan dalam bauran energi.
Ruang lingkup nota kesepahaman meliputi riset, inovasi dan teknologi daerah, pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, pengabdian kepada masyarakat dan juga urusan lainnya sesuai kebutuhan daerah.
Sebagaimana hal tersebut, para pihak sepakat menindaklanjutinya melalui Perjanjian Kerja Sama dengan melakukan riset tentang “Riset Penguatan Ekonomi Masyarakat Nelayan Berbasis Energi Terbarukan pada Usaha Perikanan Bagan yang ramah lingkungan”.
Diketahui, BRIDA Provinsi Sulawesi Tengah memiliki inovasi program Kampung Ristek (Riset dan Teknologi). Kepala Bidang Riset Inovasi dan Teknologi BRIDA Provinsi Sulteng, Hasim R, mengungkapkan melalui program tersebut ada enam riset yang tengah digarap.
“Yang pertama, riset megalitikum menindaklanjuti pencananganan Sulawesi Tengah Negeri Seribu Megalit. Riset ini fokus untuk penyusunan profil dan pemetaan megalit di Poso,” ungkap Hasim di kantornya, Kamis, 19 Oktober 2023.
Riset yang kedua, Gua Topogaro di Morowali. Ketiga Makam Imam Sya’ban di Lolantang Pulau Peling Kabupaten Banggai Kepulauan. Keempat, riset alat pemanggil ikan menggunakan sonar atau Labrida di Donggala. Kelima, riset energi baru terbarukan PLTS atap di Kota Palu.
“Untuk tahap awal riset PLTS atap menyasar kantor-kantor OPD Pemerintah Provinsi Sulteng. Nanti untuk percontohan di kantor kami (Brida Provinsi Sulteng),” jelas Hasim.
Penulis : Mikel
Tinggalkan Balasan