Madika, Palu – Fraksi Bersih-Bersih Sulteng (FBBS) mengadakan aksi 1000 lilin untuk korban di PT. Tsingshan Stainless Stell (ITSS) tenan di kawasan .

Aksi tersebut berlangsung di Taman Nasional, Jalan Sultan Hasanudin, Kelurahan Lolu Utara, Kecamatan Mantikolore, Kota Palu, Minggu (24/12/2023) malam.

Kegiatan ini diikuti sekitar 50 orang yang tegabung dari lembaga masyarakat seperti Walhi, Jatam, Yayasan Tana Merdeka, Gerakan Mahasiswa Nasional dan Kelompok Pelajar SMA.

Koordinator Fraksi Bersih-bersih Sulteng, Tulus , menyoroti, keselamatan kerja para pekerja di kawasan PT. ITSS.

Diakuinya, dari keterangan para pekerja di lokasi kejadian. Tungku yang meledak, merupakan tungku yang tidak layak pakai didatangkan dari Tiongkok.

BACA JUGA  PKS Sulawesi Tengah Gelar Rapat Akhir Tahun, Evaluasi dan Susun Langkah Strategis 2025

“Seharusnya ada uji kelayakan alat-alat yang akan dipakai sebelum melakukan produksi, dan pemerintah hingga kini tak pernah serius memberikan sanksi kepada dan perusahaan-perusahaan tenannya ketika terjadi masalah kecelakaan kerja,” katanya.

Olehnya, Fraksi Bersih-Bersih menuntut agar pemerintah memberikan sanksi tegas kepada perusahaan-perusahaan tenan di kawasan , serta mengevaluasi seluruh perijinan perusahaan-perusahaan tambang di Sulteng.

“Tak kalah pentingnya untuk mengevaluasi sistem dan kecelakaan kerja yang ada di PT IMIP, PT. SEI dan PT. BTIIG. Dan hapuskan sistem kerja kontrak dan outsourcing.” tegasnya

Dalam aski 1000 lilin ini, Tulus juga berharap perusahan tambang di memperhatikan pembagian jam kerja dan rotasi kerja yang terkadang tidak sesuai dengan prosedur.

BACA JUGA  Tunjukkan Komitmen Pemerataan Pendidikan, Gubernur Mulai Pembangunan MDA Alkhairaat Tompe Bugis