Madika, Morowali – Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) RI, menyebut kerja di PT. ITSS Morowali terjadi akibat tidak adanya ketegasan aturan dan Keselamatan Kerja (K3) di pabrik.

Hal itu dikemukaan Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves RI, Septian Hario Seto, dalam keterangan persnya usai meninjau langsung lokasi kejadian pada Rabu (27/12/2023).

“Ini merupakan kejadian luar biasa, kami pastikan juga penanganannya juga bukan biasa-biasa saja,” ucapnya.

Kemenko Marves juga mendorong PT untuk mengevaluasi penerapan standar K3, agar kejadian seperti ini tidak kembali terulang.

BACA JUGA  Anwar Hafid Tinjau Pembangunan Surau di Petobo dan Dialog dengan Warga

Sementara Penjabat , Ir. Rcahmasnyah Ismail, terus mengkoordinasikan penyaluran santunan dengan Ketenagakerjaan .

“Total bantuan adalah Rp197.500.000, dengan rincian Rp777.046.000 per orang bagi keluarga korban meninggal, dan bantuan perawatan senilai Rp3.000.000 per orang untuk korban luka-luka,” jelasnya.

Morowali bersama Kemenko Marves RI sepakat untuk menjadikan ini momentum penting untuk meningkatkan keamanan dan kesehatan kerja di sektor industri.

Dengan adanya inspeksi mendalam, diharapkan kejadian serupa dapat dicegah, dan pabrik di Kawasan Industri dapat beroperasi dengan standar K3 yang lebih ketat demi keselamatan pekerja.

BACA JUGA  Aksi 1000 Lilin Untuk Korban Ledakan Smelter di PT. ITSS Morowali