Madika, – Berdasarkan data Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) , kejadian selama tahun 2023 mengalami penurunan sebesar 53 persen.

“Dari 111 kejadian alam yang melanda Sulteng selama periode tahun 2023 itu menurun dari tahun sebelumnya, mencapai 238 kejadian bencana alam.” Ungkap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng, Andy Sembiring, Rabu (3/1/).

Lanjut Andy Sembiring, kejadian bencana terbanyak yang terjadi di 2023 adalah bencana hidrometeorologi, baik hidrometeorologi basah maupun kering.

Penanganan sumber masalah dari kejadian bencana secara tepat, khususnya ketika kejadian bencana yang sudah tercatat menjadi salah satu faktor menurunnya bencana di Sulteng.

BACA JUGA  Sulteng Masuk Lonjakan Nilai IKIP

Data BPBD juga menunjukan, bencana masih mendominasi di Sulteng sebanyak 57 kejadian. Diikuti puting beliung sebanyak 20 kejadian, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sebanyak 13 kejadian, serta gempa bumi.

Respon cepat setiap laporan bencana alam, menjadi salah satu upaya BPBD untuk mengantisipasi bencana di Sulteng.

Tahapan pra-bencana turut menjadi kunci utama dalam penanggulangan bencana, seperti pencegahan dan persiapan sebelum bencana terjadi dianggap sangat krusial dalam mengurangi dampak buruk yang dapat ditimbulkan.

“Kami sadar ancaman selalu ada, maka dari itu siap menghadapi ancaman bencana dengan cara menurunkan risikonya melalui persiapan. Dengan melakukan serta simulasi bencana alam,” tegasnya.

BACA JUGA  Ipda MKS, Oknum Anggota Polri Jadi Tersangka dalam Kasus Pemerkosaan Anak di Parigi

Dari 111 kejadian bencana di Sulteng, terdapat 6 korban jiwa, 5 terluka, 21.035 terdampak dan 3.622 harus mengungsi.

Sementara itu, ada tiga kabupaten dengan jumlah kejadian bencana terbanyak selama tahun 2023 yakni, Kabupaten Poso 19 kali, 15 kali, dan 12 kali.