Madika, Palu – Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah (BBPST) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek), Penulisan dan Penerjemahan Bahan ( Sulawesi Tengah-Bahasa Indonesia), selama lima hari mulai 4-8 Maret .

Bimtek tersebut diikuti 43 penulis dari 8 kabupaten/kota yaitu, , , Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten , kabupaten Buol, kabupaten Tolitoli, kabupaten , dan Kota Palu yang menguasai yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah.

43 peserta tersebut terpilih dari 68 pendaftar, dan dari 43 penulis akan dipilih 42 tulisan bahan bacaan anak untuk kemudian dilustrasikan dan diterbitkan tahun ini.

Dalam kegiatan ini, para peserta diwajibkan menuliskan naskah cerita anak jenjang B1, B2, dan B3. Tema cerita yang akan diangkat menjadi tulisan adalah kearifan lokal Sulawesi Tengah seperti kuliner, satwa endemik, flora endemik, destinasi wisata khas sulawesi tengah dan lain-lain.

BACA JUGA  DPRD dan Pemkab Sigi Sepakati KUA/PPAS 2023

Dalam mewujudkan hal tersebut, penulis dibekali sejumlah materi mengenai penulisan cerita anak, penjenjangan cerita anak, pembuatan papan cerita, penerjemahan dan penyuntingan hasil cerita anak, serta peningkatan kemahiran berbahasa Indonesia melalui UKBI Adaptif Merdeka. Para penulis juga diberi waktu untuk menyusun naskah cerita anak berbahasa daerah.

“Balai Bahasa menyelenggarakan kegiatan ini dengan penuh pertimbangan, mendatangkan penulisan buku cerita anak profesional, ilustrator profesional, dan penerjemah profesional. Oleh karena itu manfaatkanlah kesempatan ini untuk menimbah ilmu dan menghasilkan karya yang bermutu.” ucap Kepala BBPST, Dr. Asrif,

Ketua Panitia, Mohd. Erfan, menambahkan “
Balai Bahasa Sulteng menargetkan buku cerita anak jenjang B1, B2, dan B3 di tahun ini.

BACA JUGA  Pansus II Konsultasikan Raperda Perlindungan Anak Sulteng

Untuk menyukseskan kegiatan tersebut peserta di dampingi narasumber yang berkapasitas di bidang masing-masingmasing-masing.

“Seperti Ary Nilandari dan S. Gegge Mappangewa, penulis cerita anak, yang memberikan materi tentang penulisan bahan bacaan anak, Dr. Sumarlin Rengko HR, S.S, penerjemah , yang memberikan materi tentang penerjemahan bahasa daerah, dan Maman Sulaeman, ilustrator profesional, yang memberikan materi tentang penulisan papan cerita.”Ucapnya.

Melalui kegiatan ini, peserta diharapkan akan mengenalkan kearifan lokal Sulawesi Tengah kepada pembaca sasaran dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami. Selain itu melalui kegiatan ini diharapkan akan melahirkan penulis-penulis profesional dari bumi Sulawesi Tengah

BACA JUGA  Satpol PP Tertibkan Puluhan Reklame Ilegal di Beberapa Lokasi di Palu