Madika, Palu – menggelar rapat bersama PT Morowali Industrial Park () dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulteng terkait kecelakaan ledakan tungku di kawasan industri PT beberapa waktu lalu.

Ketua , , mempertanyakan kualitas tungku smelter yang digunakan PT . Menurutnya, hal tersebut perlu dipertanyakan untuk memastikan perusahaan tambang di Morowali menggunakan tungku yang sesuai dengan standar dan keamanan yang ada.

“Tungku yang digunakan IMIP ini seperti apa, apakah itu dalam kondisi baru atau jangan-jangan tungku bekas. Kita harus pastikan, agar kita juga tahu tungku yang digunakan itu kualitasnya seperti apa,” jelasnya.

Hendra, perwakilan di , mengatakan bahwa tungku di merupakan produk teknologi dari China dan dipastikan produk baru, termasuk tungku yang meledak dan mengakibatkan kecelakaan kerja dengan total korban 59 pekerja, merupakan tungku yang baru tiga tahun digunakan.

BACA JUGA  DPRD Sulteng Gelar Rapat Koordinasi dengan KPK untuk Program Pemberantasan Korupsi

Menanggapi hal tersebut, Alimuddin menyayangkan bahwa tungku yang baru digunakan tiga tahun saja sudah mengalami ledakan yang fatal. Untuk itu, Alimuddin meminta PT IMIP untuk menghadirkan pihak yang kompeten untuk menjelaskan hal tersebut.

“Kita harus tahu, penyebab utamanya apa, kenapa sampai tungku yang baru tiga tahun saja sudah seperti itu. Kita butuh penjelasan secara teknis terkait hal ini,” jelasnya.