Madika, Palu – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari daerah pemilihan (dapil) Provinsi Sulawesi Tengah Fraksi PDI Perjuangan, Matindas J Rumambi, menggelar sosialisasi empat pilar di SMA GKST IMMANUEL PALU pada tanggal 17 Maret 2024.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh para peserta yang terdiri dari siswa SMA kelas 3 dan Dewan Guru, yang tampak antusias mengikuti setiap tahapan sosialisasi.

Dalam sambutannya, Matindas menjelaskan pentingnya empat pilar dalam memupuk ideologi berbangsa dan bernegara, khususnya bagi kalangan remaja.

“Empat pilar adalah sebuah hal penting untuk dipahami bersama oleh semua pihak,” ungkapnya.

Matindas juga menyoroti data yang menunjukkan bahwa pelaku aksi-aksi teroris telah merambah ke kalangan perempuan, anak muda (milennial/gen Z), dan anak-anak.

BACA JUGA  Matindas J Rumambi Tekankan Pentingnya Empat Pilar di Tengah Kondisi Bangsa Terkini

Data dari BNPT tahun 2020/2021 menunjukkan tren tersebut, di mana sebanyak 85% generasi milenial rentan terpapar paham radikalisme menurut data Kementerian Agama tahun 2021, dan 23,4% pelajar terpapar radikalisme serta menolak Pancasila menurut survei Kemenhan RI.

Ia menyoroti pula tantangan era digital di kalangan anak muda, di mana media sosial menjadi salah satu wadah penyebaran paham radikalisme, seperti TikTok, YouTube, dan Instagram.

Konten-konten paham radikalisme, khilafah, ujaran kebencian, serta hoaks menjadi perhatian serius dalam upaya menangkal penyebarannya.

Matindas menegaskan bahwa anak muda harus memiliki ideologi yang baik dalam berbangsa dan bernegara.

BACA JUGA  Matindas Rumambi Ajak Pemuda Perkuat Empat Pilar Kebangsaan dan Peran Strategis dalam Pemilu 2024

“Maraknya ancaman terhadap nilai kebangsaan yang dihadapi bangsa Indonesia, mendorong setiap generasi muda harus berpegang pada ideologi yang benar untuk menjaga persatuan dan kesatuan,” ujarnya.

Menurut Matindas, ada beberapa poin penting yang harus dilakukan oleh anak muda, terutama dalam menempatkan Pancasila sebagai dasar ideologi dalam berbangsa dan bernegara.

Anak muda harus memiliki daya kritis, tidak mudah percaya pada konten hoaks atau radikal, menjaga nilai kesatuan dan persatuan, serta mengembangkan potensi diri baik dalam keterampilan maupun pengetahuan.

“Anak muda harus mengembangkan potensi diri, baik dalam keterampilan maupun pengetahuan,” tegasnya.

BACA JUGA  Mutuals Hadirkan Pameran “Garis Mencurigakan”, Usung Eksplorasi Visual Kritis di Palu