Madika, Palu – Wakil Ketua II Kota Palu, Rizal Dg Sewang menyoroti sikap Pemerintah Kota (Pemkot) yang terkesan abai memberi kepastian dibuka atau tidaknya sistem belajar tatap muka bagi pelajar di Palu.

Hal itu diungkapkan, karena melihat kondisi pelajar di Palu yang kian terbelenggu dengan gawai atau handphone. Sebab, sistem pembelajaran daring dianggap kurang efektif, karena ia menganggap, anak-anak justru lebih banyak bermain dibandingkan belajar.

“Pesta mengabaikan di bolehkan, pasar dibuka dan tanpa adanya . Harusnya pemerintah juga bisa membuka sekolah. Tidak ada jaminan anak kita belajar di rumah aman dari . Saya justru beranggapan, belajar dengan gawai justru memiliki dampak yang jauh lebih buruk. Karena waktu belajar mereka sangat singkat.” Katanya di ruang utama , Senin (31/05/2021).

BACA JUGA  Diskominfo: Harus Komitmen Kelola SP4N-Lapor

Dirinya juga mengharapkan, gagasan dari , yang sebelumnya akan membuka pembelajaran tatap muka dengan menerapkan kembali dikaji dan ditindaklanjuti.

“Saya harap Pemkot serius mengkaji kembali protokol kesehatan untuk membuka belajar tatap muka. Agak menggelitik, guru-guru masuk sekolah tapi tidak ada yang diajar. Dan tanpa disadari, beban biaya belajar daring justru lebih besar. Lantas bagaimana orang tua murid yang hidupnya pas-pasan.” Ungkapnya.

Politisi ini juga mengungkapkan, ada beberap sekolah, yang tenaga pengajar berinisiatif untuk datang ke sekolah justru mendapat teguran dari pihak kelurahan dengan alasan dapat menyebarkan .

BACA JUGA  Bertemu Warga Sumur Yuga, Rizal Dg Sewang Suarakan Peningkatan Perekonomian Warga

“Beberapa pekan terakhir saya mendapat laporan dari tenaga pengajar yang ingin ke sekolah. Namun mereka justru di tegur oleh pihak kelurahan. Sebenarnya apa yang menakutkan di sekolah, sampai sedemikian takutnya pemerintah,”pungkasnya.

Penulis : Sobirin