Madika, Palu – , Rasyid menegaskan Pemerintah Kota terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan bagi tenaga pengajar.

Hal tersebut penting menjadi perhatian semua pihak, sebab kesejahteraan bagi tenaga pengajar menjadi salah satu kunci meningkatkan motivasi dan mutu pendidikan.

“Kesejahteraan pegawai, terutama tenaga pengajar, adalah kunci untuk meningkatkan motivasi dan kualitas pendidikan,” ujar usai memimpin upacara Hardiknas, Kamis (2/5/).

“Saya akan fokus untuk memastikan tidak ada lagi tenaga pengajar honorer yang menerima gaji di bawah satu juta,” tegasnya.

Hadianto juga menyatakan kekhawatiran atas masih adanya guru honorer yang menerima gaji di bawah standar, yang disebabkan oleh kurangnya komunikasi antara pihak dinas terkait.

BACA JUGA  FPTI Sulteng Loloskan 8 Atlet ke PON XXI Aceh dan Sumatera

“Saya sudah menegaskan bahwa tidak boleh ada lagi tenaga pendidik honorer yang menerima gaji di bawah satu juta. Ini menjadi fokus evaluasi kami,” katanya.

Wali Kota juga berharap agar masyarakat dapat turut berperan aktif dalam pembangunan pendidikan. Dia menjelaskan bahwa pemahaman akan alokasi dana dalam APBD menjadi kunci penting, di mana 40% dialokasikan untuk belanja pegawai dan 60% untuk kebutuhan belajar masyarakat.

“Dengan meningkatnya atau APBD, diharapkan kualitas para pegawai dapat ditingkatkan, sehingga pelayanan pendidikan juga meningkat sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” tambahnya.

Sejalan dengan semangat Hardiknas, 45 pengajar honorer di menerima infaq dari Badan Amil Zakat Nasional () sebagai bentuk dukungan untuk kesejahteraan mereka.

BACA JUGA  Tren Dukungan Aristan Melonjak