Madika, Palu – Cuaca di mulai membaik setelah curah hujan yang terjadi di beberapa wilayah pada Jumat (3/5/).

Data dari Stasiun Pemantau Atmosfer Global (SPAG) Bariri menunjukkan bahwa sebaran debu vulkanik halus (fine volcanic ash) di dan sekitarnya sudah mengalami perbaikan.

“Partikulat PM2.5 maupun PM10 sudah kembali baik dan aman. Hal ini menandakan bahwa dampak abu vulkanik sudah netral karena proses wash out di atmosfer melalui hujan,” kata Kepala SPAG Lore Lindu Bariri, Asep Firman Ilahi, dalam rilis yang diterima pada Jumat (3/5/).

Perbaikan kualitas udara ini dipengaruhi oleh kondisi cuaca di wilayah , di mana terjadi pertemuan massa udara antar tropis (inter-tropical convergence zone – ITCZ) antara udara dari Tenggara dan Timur Laut.

BACA JUGA  Sulawesi Tengah Raih Capaian Positif dalam Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-XXVII Tahun 2023

Wilayah pumpunan ini membentang dari Kalimantan Timur, , Palu, Paarigi Moutong hingga , menyebabkan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dalam jangka waktu lama.

Meskipun aktivitas mulai berkurang, statusnya masih AWAS. Namun, sebaran debu vulkanik dan gas beracun SO2 mulai berkurang seiring dengan adanya hujan di beberapa wilayah.

Walaupun begitu, masyarakat di sekitar lokasi letusan dan wilayah terdampak debu vulkanik serta kandungan gas SO2 yang tinggi tetap diimbau untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.