Madika, Palu – Sejumlah anggota DPRD Kota Palu menyoroti peningkatan aktivitas galian C di Kelurahan Buluri dan Watusampu, yang mengakibat meningkatnya penyebaran debu dibeberapa wilayah.

Anggota Komisi C DPRD Palu, Muslimun mengaku, debu akibat galian C telah dirasakan dan mengganggu aktivitas masyarakat dibeberapa Kelurahan di sekitar area pertambangan.

“Kita ini tidak anti dengan aktivitas pertambangan, akan tetapi alangkah baiknya diatur dengan baik. Jangan nanti masyarakat sudah mengeluh semua, baru kalang kabut cari solusi,” kata Muslimun.

Selain mengganggu aktivitas warga, politisi NasDem ini juga mengaku, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan melalui sejumlah Puskesman sekitar area galian c merilisi jumlah peningkatan warga terpapar Infeksi saluran pernapasan (Ispa).

BACA JUGA  Pastikan Sarana dan Prasarana Pendidikan Merata, Mutmainah Buka Ruang Bagi Sekolah untuk Mengadu

Peningkatan warga terkena Ispa diakuinya meningkat sangat signifikan dari bulan-bulan sebelumnya, yang sebagian besar berdampak terhadap anak usai 5 hingga 9 tahun.

“Ketika data warga terkena Ispa meningkat, harus Pemerintah Kota bertindak tegas. Pendapatan dari galian C untuk daerah tidak signifikan. Ibaratnya jangan hanya karena uang kecil, masyarakat di korbankan.” Ketuas Muslimun

Selain mencari solusi kongkrit menyangkut sebaran debu galian c, Muslimun meminta Pemerintah Kota untuk lebih aktiv mengawasi proses pelaksanaan pertambangan galian c.

Diakuinya, banyak perusahan galian c di wilayah Watusampu dan Buluri tidak melaksanakan kewajiban dasar mereka.

BACA JUGA  Empat Agenda Dijadwalkan Dibahas DPRD Kota Palu pada Masa Persidangan Caturwulan II

“Contoh kecil yang sering perusahaan lalaikan itu penyiraman jalan. Padahal itu kan sudah ada ketentuaannya tiga kali dalam sehari, tapi masih banyak yang tidak menjalankan. Hal-hal seperti ini harusnya lebih jeli dipehatikan Pemerintah,” tegasnya.

Sementara Anggota Komisi A, Rusman Ramli menuturkan hal serupa. Dirinya meminta Dinas Kesehatan untuk melakukan langkah antisipasi secara dini dan berkala terkait potensi gangguan kesehatan bagi masyarakat sekitar tambang galian c.

“Jangan sampai nanti kasus ISPA ini meningkat, baru pemerintah melakukan tindakan.” Kata Rusman.

Rusman juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk mencegah dampak debu yang berterbangan di sekitar lokasi tambang.

“Apalagi aktivitas pertambangan galian C ini, tentunya akan semakin meningkat seiring dengan pembangunan IKN di wilayah Kalimantan. Perlu ada langkah antisipasi, jangan nanti sudah berdampak luas baru kelabakan cari solusi,” tandasnya.

BACA JUGA  Akhirnya, Bus yang Terjatuh di Kilo 4 Kebun Kopi Berhasil Evakuasi