Lingkungan dan Perilaku Menjadi Faktor Stunting di Kabupaten Donggala
Madika, Palu – Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala menegaskan stunting bukan hanya disebabkan oleh faktor gizi, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan perilaku.
“Jika dua faktor pertama, yaitu lingkungan dan perilaku, dapat diperbaiki, maka 70% masalah kesehatan dapat teratasi,” ujar dr. Syahriar, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala, Minggu (2/6/2024).
Ia juga mengungkapkan bahwa stunting tidak hanya terjadi pada kelompok masyarakat miskin, tetapi juga pada kelompok non-miskin, sehingga faktor lingkungan dan perilaku tetap berperan penting.
Salah satu bukti nyata adalah kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS) yang masih marak di beberapa daerah.
“BABS dapat mencemari lingkungan dan meningkatkan risiko penyakit, termasuk stunting pada anak,” jelasnya.
Untuk memerangi stunting di wilayahnya, Tim Dinas Kesehatan akan turun ke lapangan setiap bulan, mengunjungi 16 kecamatan secara menyeluruh, untuk memberikan solusi stunting secara langsung kepada masyarakat.
Salah satu solusi yang akan diberikan adalah mengedukasi setiap rumah tangga untuk memiliki toilet, guna mencegah praktik BABS yang merupakan salah satu faktor utama penyebab stunting.
Selain itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala juga akan bekerja sama dengan sektor lain seperti pendidikan, sosial, dan ekonomi untuk mengatasi stunting secara komprehensif.
“Sektor kesehatan hanya memiliki 30% tanggung jawab dari total upaya yang diperlukan menurut Perpres 72. Oleh karena itu, peran serta masyarakat sangat penting dalam pemberdayaan dan penyebaran informasi kesehatan,” tambah dr. Syahriar.

Tinggalkan Balasan