Madika, Palu – bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan menggelar Festival Pelajar 2024 di Museum Sulteng pada 12-15 Juni 2024.

Acara ini merupakan inisiatif pertama untuk memperkaya referensi sineas muda dan penonton di

Direktur Festival Pelajar, Muhammad Ifdal, menjelaskan, festival ini muncul dari meningkatnya jumlah sumber daya manusia di bidang perfilman di , terutama di kalangan pelajar. Namun, pertumbuhan ini tidak diiringi dengan ruang pemutaran yang memadai.

“Kita tahu beberapa sekolah di Palu membuka jurusan , dan para pelajar sudah banyak memproduksi film lokal setiap tahunnya. Namun, ruang pemutaran yang beragam belum ada, dan hanya berakhir di FSL2N. Padahal ada beberapa potensi film yang bisa dikirim ke berbagai festival nasional,” ujarnya.

BACA JUGA  Gunakan Fitur ini Agar Terhindar Dari Penipuan di WhatsApp

Festival Film Pelajar Sulawesi Tengah tahun ini bertujuan menjadi forum evaluasi dan refleksi atas dinamika perkembangan film pelajar di wilayah ini.

Ifdal menambahkan, festival ini menghimpun film-film pendek pilihan yang dianggap dapat menjadi pintu masuk untuk membaca fenomena film pelajar.

“Kami sudah membuka pendaftaran festival dari 29 Februari hingga 23 Mei. Target kami sebenarnya ada 10 film, namun akhirnya kami menemukan 14 film dari representatif wilayah Palu, Sigi, Poso, dan Donggala, dengan total 7 sekolah SMA/SMK,” jelas Ifdal.

Sementara Kurator dan Program Festival, Adi Atmajaya, menjelaskan bahwa selain dan diskusi, ada beberapa program penting yang akan diputar, seperti Program Retrospektif yang menampilkan 22 film sebelum pandemi dan 14 film setelah pandemi. Program lainnya adalah Ruang Hidup, Tanda, dan Bencana.

BACA JUGA  TBM Buluri dan Kathari Lawan Pertambangan dengan Buku

“Dari dua program ini, kita bisa merefleksikan sejauh mana dan bagaimana perkembangan film pelajar kita,” tambahnya.

Euodia Tomina, pelajar SMKN Poso Pesisir dan salah satu peserta terpilih, mengaku bahwa memproduksi film tidak mudah, namun baginya hal tersebut menjadi pengalaman yang menyenangkan.