Madika, Palu – Kepolisian Daerah (Polda) bekerja sama dengan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulteng, Profesor Kiai Haji , untuk mengenalkan kepada imam masjid dan pegawai syara di Poso.

Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kerukunan dan kedamaian di wilayah tersebut.

“Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman, baik dari segi budaya, suku, bahasa, maupun agama dan kepercayaan. Penduduk Sulawesi Tengah sendiri sangat heterogen dari segi etnis dan ras, didiami oleh kurang lebih 19 kelompok etnis atau suku serta lima kelompok agama besar dunia,” kata Profesor Zainal.

Profesor Zainal menekankan bahwa keragaman ini harus dikelola dengan baik untuk mencegah konflik sosial.

BACA JUGA  Polda Sulteng Tetapkan Dua Tersangka Korupsi TTG di Donggala

“Keragaman dalam kehidupan sosial adalah keniscayaan yang berdampak pada perbedaan yang ada. Semakin heterogen masyarakat, semakin banyak perbedaan yang muncul,” ucapnya.

Ia menegaskan bahwa kerukunan tidak dapat dicapai dengan menghilangkan perbedaan, melainkan melalui pengakuan dan penghargaan terhadap perbedaan tersebut.

Kerukunan muncul melalui sikap menerima dan menghargai perbedaan, sehingga tidak menimbulkan sikap merasa benar sendiri.

, adalah pendekatan untuk membina umat beragama agar memiliki pemikiran dan sikap moderat.

“Dengan , umat beragama dididik untuk menerima perbedaan, mengedepankan persamaan, saling percaya, dan saling memahami, serta memiliki kesadaran global,” jelasnya.

BACA JUGA  Ini Makna Logo HUT Provinsi Sulawesi Tengah ke 61

Empat indikator moderasi beragama, lanjut Zainal, meliputi komitmen kebangsaan, anti kekerasan, toleransi, dan penerimaan terhadap tradisi lokal.

“Inilah lima sikap yang perlu dimiliki oleh semua umat beragama,” tambahnya.

Zainal menekankan bahwa moderasi beragama bukanlah moderasi agama, melainkan cara beragama yang moderat dan tidak ekstrem.

“Cara beragama yang damai, toleran, dan menghargai perbedaan,” ungkapnya.

Polda Sulteng, melalui Satuan Tugas Preemtif Ops Madago Raya 2024 Tahap II, melibatkan Ketua FKUB Provinsi Sulteng dalam meningkatkan kemampuan imam masjid dan pegawai syara.

Kegiatan ini mendukung upaya Tahap II di Poso dalam pencegahan dan penanggulangan radikalisme serta terorisme

.Profesor diminta untuk menyampaikan materi tentang moderasi beragama sebagai perekat dan pemersatu bangsa.

BACA JUGA  Waspada! Sifilis Mewabah di Indonesia, Menyerang Anak-Anak pada Usia Rentan