Siswa SD dari Kabupaten Buol Juarai Lomba Bertutur se-Sulteng
Madika, Palu – Siswa SD asal Kabupaten Buol, Rifka Naomi, berhasil meraih juara pertama dalam Lomba Bertutur yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusaka) Sulawesi Tengah di Gedung Pogombo, Kantor Gubernur Sulteng, Sabtu (29/6/2024).
Lomba Bertutur tingkat Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2024 ini diikuti oleh 12 peserta perwakilan dari berbagai kabupaten dan kota di Sulteng.
Kabupaten Banggai Kepulauan menjadi satu-satunya daerah yang tidak mengikutsertakan peserta dalam lomba ini.
Kepala Dispusaka Provinsi Sulawesi Tengah, Drs. I Nyoman Sriadijaya, memberikan apresiasi kepada para pemenang lomba.
Berdasarkan penilaian dewan juri yang diketuai oleh Dr. H. Gazali, bersama timnya Jamrin Abu Bakar dan Sofianti Bantara, Rifka Naomi dari Kabupaten Buol dinobatkan sebagai juara pertama.
Juara kedua diraih oleh Tzakip Alterzarey dari Kota Palu, sementara juara ketiga diperoleh Neylsa Pricilia Abby dari Kabupaten Banggai.
Peringkat keempat, kelima, dan keenam masing-masing diraih oleh Pelangi Ayudia Kinara dari Kabupaten Donggala, Inayah Adzkia Atifa dari Kabupaten Sigi, dan Nasyatul Dian Mahri dari Kabupaten Parigi Moutong.
Drs. I Nyoman Sriadijaya membuka lomba tersebut dengan harapan bahwa pada pelaksanaan lomba tahun depan, semua kabupaten dan kota di Sulawesi Tengah dapat berpartisipasi.
Ia menekankan bahwa Lomba Bertutur ini merupakan bagian dari program nasional yang bertujuan untuk meningkatkan budaya literasi sejak dini.
“Atas nama dinas, saya mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya atas partisipasi dalam kegiatan ini,” ujar Nyoman Sriadijaya dalam sambutannya.
Lomba Bertutur ini diintegrasikan sebagai bagian dari proses belajar siswa-siswi, dengan tujuan meningkatkan budaya baca dan literasi sejak dini.
Lomba ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi tetapi juga sebagai bentuk apresiasi dan motivasi di tingkat nasional melalui jalur sekolah tingkat dasar.
Pola apresiasi ini diharapkan dapat terus dikembangkan dan ditingkatkan oleh Perpustakaan Nasional dengan melibatkan berbagai pihak seperti sekolah, masyarakat, lembaga pemerintah, serta jalur lainnya.
Tinggalkan Balasan