Gerak Cepat Ahmad Ali Tangani Keluhan Korban Banjir di Toribulu
“Kita komunikasikan dengan Dinas PU untuk pekerjaan ini. Mereka yang tahu teknisnya, nanti kita siapkan peralatan,” terang Ahmad Ali.
Ia meminta masyarakat bersabar untuk rekonstruksi jembatan karena harus berkoordinasi dengan pemerintah.
“Saya tidak berani kerjakan kalau belum koordinasi dengan pemerintah,” kata Ahmad Ali.
Ahmad Ali mengaku terkejut melihat kondisi terkini dua desa yang belum tertangani dengan baik pasca banjir bandang.
“Saya pikir sudah tertangani, tetapi setelah ke sini, sudah kurang lebih dua minggu belum diapa-apakan. Saya putuskan aktivitas alat di perusahaan untuk istirahat dulu dan segera kerjakan ini,” katanya.
Ia menegaskan bahwa penanganan bencana harus didahulukan dibandingkan hal lain, termasuk urusan politik.
Selain mengunjungi Desa Sibalago, Ahmad Ali juga mendatangi persawahan yang rusak akibat banjir di Desa Sienjo.
Ia menyayangkan kurangnya antisipasi terhadap risiko bencana di daerah tersebut, termasuk dampak pada lahan pertanian warga.
“Pemerintah harusnya mengantisipasi, mitigasinya ya siapkan alat berat di setiap kabupaten. Kalau alasannya tidak ada anggaran, kan ada yang namanya relasi, ada pengusaha yang seharusnya tidak sekadar berinvestasi tapi juga peduli terhadap daerah ini,” urai Ahmad Ali.
Ahmad Ali menegaskan bahwa kunjungannya ke lokasi bencana tidak berkaitan dengan pencalonannya di Pilgub Sulteng 2024.
“Tidak ada kaitannya dengan politik. Masalah pilgub adalah soal kelayakan. Apa yang saya lakukan murni bantu kemanusiaan. Masyarakat tidak memiliki utang terhadap bantuan yang saya berikan,” ucapnya.
Usai berkunjung ke lokasi bencana, Ahmad Ali melanjutkan safari politiknya dengan melakukan pertemuan bersama sejumlah tokoh masyarakat di Desa Pinotu, Kecamatan Toribulu.

Tinggalkan Balasan