Madika, Palu – (PT Vale) Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa menyelenggarakan Business Model Competition bagi Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dan kepemudaan.

Kegiatan ini bertujuan membantu pengembangan kewirausahaan di area pemberdayaan serta menjadi bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-56 .

Kompetisi ini dibuka dengan Sosialisasi Pelaksanaan Business Model Competition pada Jumat (5/7/) dan dilanjutkan dengan Workshop Kewirausahaan pada Senin (8/7/) di Kolaka.

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan berwirausaha bagi pengurus Ormas dan Karang Taruna di area pemberdayaan.

Dalam sosialisasi dan workshop kewirausahaan yang berlangsung dari 5 hingga 27 Juli 2024, PT Vale menghadirkan praktisi kewirausahaan Masitah dan Rahmat, yang juga merupakan tenaga pengajar di perguruan tinggi negeri di Kolaka.

BACA JUGA  Parisada Hindu Dharma Indonesia Gelar Dharma Santi Nyepi

Diharapkan, kehadiran kedua praktisi ini dapat memberikan bekal pengetahuan wirausaha kepada para peserta.

Head of Project Pomalaa, Mohammad Rifai, menyatakan bahwa tujuan sosialisasi ini adalah memberikan bekal pengalaman, pengetahuan, dan pembinaan kewirausahaan berkelanjutan bagi peserta. “Dengan mengusung prinsip pemberdayaan karakter inovatif, berdampak, dan berkelanjutan, kami berharap kegiatan ini menjadi langkah awal guna menciptakan dan meningkatkan jumlah praktisi kewirausahaan di Kolaka,” jelasnya.

Rifai juga menekankan pentingnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bagi Indonesia, yang telah menyumbang 60 persen Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2018. PT Vale IGP Pomalaa hadir dengan komitmen meningkatkan kualitas hidup dan bertransformasi bersama dalam pengembangan ekonomi, sosial, dan lingkungan di wilayah operasional.

BACA JUGA  Sekretaris Daerah Kota Palu Buka Diklat Pancasila dan Wawasan Kebangsaan

“Kami berharap, kegiatan ini menjadi langkah awal guna mencetak wirausahawan yang nantinya akan tumbuh dan berkembang bersama PT Vale, serta memberikan dampak jangka panjang bagi lokal,” ujarnya.

Rifai menambahkan, PT Vale IGP Pomalaa ingin menggali potensi peserta di sektor UMKM. “Kami berharap kegiatan ini dapat menguatkan ekosistem kewirausahaan yang melibatkan komunitas, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya, sehingga tercipta sinergi yang kuat untuk pengembangan UMKM di Kolaka,” kata Rifai.

Praktisi kewirausahaan, Masitah, menjelaskan bahwa bidang usaha yang diperlombakan dalam Business Model Competition meliputi kriya, boga, budidaya, , agrobisnis, dan industri kreatif lainnya yang tidak termasuk sektor pertambangan. “Teknis kompetisi adalah setiap kelompok terdiri dari 3 orang, di mana masing-masing kelompok wajib membuat proposal rencana usaha,” terang Masitah.

BACA JUGA  Megalitikum Sulteng Sejak 3.000 Tahun Sebelum Masehi

Salah satu peserta, Wandi, tertarik untuk mengembangkan peluang usaha itik petelur. Ia melihat usaha ini menjanjikan dan dapat memberikan kontribusi nyata bagi lokal. Peserta lainnya, Muhammad Risal, memiliki ide untuk mengembangkan pusat oleh-oleh yang menyediakan makanan, pakaian, dan kerajinan khas Kolaka. “Di Kolaka ini hampir tidak terlihat jajanan oleh-oleh, sementara pengunjung dari luar cukup sering datang. Kami melihat peluangnya ada, dan ingin mencoba membuka usaha tersebut,” katanya dengan semangat.