Madika, Palu- Survei Lingkaran Survei (LSI) mengungkapkan, kelangkaan pupuk masih menjadi masalah serius bagi petani di Sulawesi Tengah ().

Data terbaru menunjukkan bahwa 14% masyarakat mengalami kesulitan terkait ketersediaan pupuk, yang berdampak langsung pada produksi panen.

Menurut , Bakal , situasi ini menjadi ancaman besar bagi kesejahteraan petani.

Ali, yang dikenal karena keterlibatannya dalam pengembangan budidaya melon di , menyatakan, meskipun pupuk tersedia, harganya sudah melambung tinggi.

Ia menilai, berbagai faktor seperti tata niaga yang panjang dan dugaan adanya pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan situasi untuk keuntungan pribadi turut memperburuk masalah ini.

“Kalaupun ada tersedia, harganya sudah mahal. Alasannya bermacam-macam, mulai dari tata niaganya yang panjang hingga adanya indikasi pihak tertentu yang bermain untuk meraup keuntungan. Situasinya sangat rumit,” ujar pada Selasa (23/07/).

BACA JUGA  Kemenag Terbitkan Surat Imbauan untuk Menjaga Kondusivitas Masjid pada Pemilu

Ali juga menyoroti potensi gejolak di kalangan petani akibat berkurangnya alokasi pupuk subsidi, yang menyebabkan mereka terpaksa membeli pupuk non-subsidi dengan harga yang jauh lebih tinggi.

Hal ini semakin membebani petani penyewa lahan, karena biaya produksi mereka menjadi sangat tinggi.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah 2023 menunjukkan bahwa jumlah petani di Sulteng mencapai 457.605 orang, dengan 123.014 di antaranya adalah petani milenial berusia 19-39 tahun, atau sekitar 28,63 persen dari total petani. Selain itu, 49.536 petani di Sulteng hidup dalam kondisi miskin ekstrem.

BACA JUGA  Ahmad Ali Tantang Bakal Calon Gubernur Adu Gagasan di Tengah Kritik Adu Konser

Sulawesi Tengah memiliki potensi besar sebagai penyangga pangan nasional dengan lahan pertanian cadangan mencapai kurang lebih 400 ribu hektar.

berharap agar alokasi pupuk bersubsidi dapat ditambah atau setidaknya dipertahankan pada level tahun lalu.

“Masalah utama adalah subsidi diberikan berdasarkan anggaran, bukan berdasarkan volume pupuk yang sesuai dengan kebutuhan petani. Selain itu, biaya produksi pupuk sangat dipengaruhi oleh harga gas dan nilai tukar rupiah,” jelasnya.

Ali menekankan perlunya solusi konkret untuk memastikan ketersediaan pupuk yang memadai dan terjangkau bagi petani guna mendukung sektor pertanian yang vital di Sulawesi Tengah.

BACA JUGA  Ahmad Ali Serukan Pentingnya Memilih Pemimpin Amanah di Hadapan Kepala Desa Buol