Madika, Kolaka – Puluhan petani yang tergabung dalam Asosiasi Petani Organik Kolaka (Aspok) kini merasakan berkah setelah menerapkan System of Rice Intensification (SRI) Organik.

Meski sempat ragu, kini para petani merasakan manfaat pertanian organi yang merupakan Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) bagian dari Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) IGP Pomalaa.

Salah seorang petani, Mustari, mengungkapkan bahwa SRI Organik telah membawa hasil panen yang melimpah.

“Awalnya, saya melihat petani lainnya yang sudah lebih dulu menerapkan pertanian organik dan memutuskan untuk mencobanya sendiri. Ternyata hasilnya jauh lebih baik dibanding metode konvensional dengan pupuk kimia,” kata Mustari.

Ia menuturkan, meskipun metode SRI Organik memerlukan waktu dan tenaga lebih, produktivitas mencapai 5 ton per hektare per panen.

Ketua Aspok, Watno, menyebutkan bahwa saat ini jumlah petani binaan sebanyak 56 orang. Hingga Juni , petani binaan telah melakukan 12 kali panen dengan total area tanam seluas 11,95 hektare.

BACA JUGA  PT Vale Indonesia Raih Kinerja Positif di Tengah Tantangan Industri

“Kami menjaga kualitas produk dengan memasarkan beras organik dalam kemasan 5 dan 10 kilogram seharga Rp20 ribu per kilogram,” jelas Watno.

Ia berharap dukungan PT akan terus berlanjut untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan kemandirian petani.

Selain fokus pada padi, PT Vale IGP Pomalaa juga mendorong pengembangan obat. Petani kini mampu memproduksi obat herbal dari lokal.

Indah, salah satu petani, mengungkapkan, “Dulu kami bergantung pada obat-obatan kimia, tetapi setelah mengikuti pelatihan, kami mulai beralih ke obat herbal dan merasakan manfaatnya.”

Salmi, petani lainnya, menambahkan, meskipun awalnya ragu, bimbingan PT Vale sangat membantu. Sebagai penderita penyakit jantung, ia mulai meninggalkan penggunaan obat kimia dan beralih mengonsumsi obat herbal dan beras organik sejak dua bulan terakhir.

BACA JUGA  Pemprov Tingkatkan Pengetahuan Penilaian Koperasi

Saat melakukan pemeriksaan kesehatan, dokter menyatakan kesehatan jantungnya mulai membaik. “Andaikan PT Vale hanya datang menyosialisasikan pertanian organik lalu pergi, maka saya yakin tidak akan ada apa-apa. Tapi kini apa yang sudah kami terima dari PT Vale sangat membantu masyarakat,” ujarnya.

Direktur & Chief Sustainability and Corporate Affairs Officer, Bernardus Irmanto, mengaku bangga dan bersyukur sebab program PSRLB yang dilakukan PT Vale bisa dirasakan masyarakat.

Menurutnya, meskipun skalanya masih kecil, langkah ini menjadi benih dari hal-hal besar yang bisa dilakukan untuk masyarakat ke depannya.

Bernardus Irmanto menekankan komitmen perusahaan dalam mendampingi petani. “Kami tidak hanya mengajarkan teknik pertanian organik, tetapi juga mendampingi mereka dalam praktik sehari-hari,” ujar Bernardus saat menghadiri panen padi SRI Organik di Desa Puuroda, Kecamatan Baula, Kolaka, Jumat (26/7/).

BACA JUGA  Harga Cabai Keriting Mulai Merangkak Naik, Bumbu Dapur Lain Stabil Di Pasar Masomba Palu

Bernardus juga mencatat pentingnya umpan balik dari petani untuk perbaikan berkelanjutan. “Kami akan terus mendukung dalam hal pemasaran, edukasi, dan pengembangan kompos dan bahan-bahan kompos, untuk memastikan keberlanjutan pertanian organik ini,” katanya.

Sebagai perusahaan tambang yang sudah beroperasi lebih dari setengah abad, PT Vale berkomitmen pada praktik berkelanjutan dan Environment, Social, and Governance ().

“Kami percaya bahwa kemajuan perusahaan harus sejalan dengan nilai yang dianut, yakni untuk meningkatkan kualitas hidup dan membangun masa depan yang lebih baik bersama,” pungkas Bernardus.