Madika, Touna – Bakal calon Sulawesi Tengah (), Ahmad Ali, melanjutkan safari politiknya ke (Touna) untuk bertemu dengan warga Desa Padanguloyo/Tampabatu, Kecamatan Ampana Tete, pada Kamis malam (19/9/).

Ahmad Ali tiba sekitar pukul 21.30 WITA bersama pasangannya Abdul Karim Aljufri dan Hidayat Lamakarate, yang menjabat sebagai manajer tim pemenangan BerAmal.

Selain menyampaikan visi dan misinya, Ahmad Ali mengingatkan bahwa dirinya masih memiliki janji kepada warga Padanguloyo terkait pengadaan sumur bor saat menjabat sebagai anggota DPR RI. Namun, proyek tersebut belum terwujud akibat pandemi dan kendala teknis lainnya.

“Saya masih punya utang di sini. Jangan pikir saya lupa, saya masih ingat itu,” candanya di hadapan ratusan warga Padanguloyo.

BACA JUGA  KPU Parigi Moutong Abaikan Surat Kemenkumham, Calon Bupati Amrullah Terancam Gugur?

Sebagai gantinya, politisi NasDem ini berjanji akan memberikan bantuan berupa bus sekolah sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.

Djamal A. Matanai, salah satu tokoh masyarakat, mengungkapkan kegembiraannya atas kehadiran Ahmad Ali. Mantan kepala Desa Tampabatu yang akrab disapa Om Cama ini pernah menjabat selama lebih dari 20 tahun sejak 1986 hingga 2012.

Om Cama menyebutkan bahwa Desa Tampabatu kurang mendapat perhatian dari pemerintah daerah, termasuk terkait masalah transportasi yang dihadapi oleh banyak pelajar yang kesulitan untuk pergi ke sekolah.

“Saya melihat selama ini pemerintah daerah belum memberikan perhatian. Semoga Allah memberi rahmat kepada bapak Ahmad Ali. Insya Allah kami akan mendukung,” ucap Om Cama.

BACA JUGA  Bertemu Ratusan Warga Duyu, Reny Lamadjido Janji Kesehatan dan Pendidikan Gratis

Dukungan kepada Ahmad Ali juga datang dari Harsono, warga Desa Padanguloyo. Harsono menyatakan bahwa warga desa kini menitipkan harapan besar kepada pasangan Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri setelah merasa kecewa dengan pemerintahan saat ini.

Pada 2020, mayoritas suara di Desa Padanguloyo diberikan kepada , namun mereka merasa janji-janji yang diberikan saat itu tidak ditepati ketika menjabat sebagai .

“Janjinya tidak ada yang ditepati. Kami diminta mengirimkan proposal untuk bantuan mesin paras, tapi sampai lima tahun berlalu, tidak ada realisasinya. Padahal, Padanguloyo ikut memenangkan dia dengan banyak suara di sini. Sekarang kami tidak mau lagi. Pokoknya kami dukung Ahmad Ali,” tegas Harsono.

BACA JUGA  Anwar Hafid Janji Revolusi Kesehatan dan Pendidikan di Setiap Desa Sulteng