, nomor urut 2, Anwar Hafid, kembali menyapa warga Desa Wajo, , pada yang digelar Selasa (8/10/).

Dalam pidatonya, Anwar mengungkapkan rasa syukur sekaligus mengenang masa jabatannya sebagai Bupati, saat sering mengunjungi daerah pesisir yang mirip dengan Desa Wajo.

“Saya dulu sering ke daerah pesisir seperti Buku Selatan, mirip sekali dengan Desa Wajo ini. Saat itu, saya diberi gelar ‘Penggawa Baju Madiran Nuwa’, yang berarti orang yang diharapkan. Saya harap, kehadiran saya di sini juga diharapkan untuk membawa perubahan,” kata Anwar.

Anwar menjelaskan bahwa dirinya memilih Desa Wajo sebagai lokasi keenam karena daerah pesisir sering terabaikan, terutama dalam pembangunan infrastruktur dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.

BACA JUGA  Normalisasi Sungai Hingga Penerangan Jalan Dikeluhkan Warga di Reses Irsan Satria

“Saya datang untuk mendengar dan melihat langsung kebutuhan masyarakat di sini. Jika terpilih, saya tidak akan melupakan tempat ini. Apa yang disampaikan panitia , akan saya wujudkan,” janjinya.

Anwar juga menyoroti masalah pengeboman ikan ilegal yang merusak ekosistem laut, dan berjanji menempatkan kapal patroli di daerah tersebut untuk memperkuat pengawasan perairan .

“Sebagai anak pinggir laut di Morowali, saya tahu dampak buruk bom ikan. Jika menjadi gubernur, saya akan memastikan laut kita terlindungi,” tegasnya.

Selain itu, Anwar menyampaikan permohonan maaf dari calon Wakil Gubernur, dr. Reny Lamadjido, yang tidak dapat hadir karena sedang bertugas di Donggala. Ia juga memperkenalkan dr. Reny sebagai sosok berpengalaman, yang saat ini menjabat Wakil Wali Kota , serta putri dari mantan Gubernur Sulawesi Tengah, Ajis Lamadjido.

BACA JUGA  Anwar Hafid: Semua Pengalaman Kami akan Curahkan untuk Kemajuan Sulteng

“Ibu Reny sangat kompeten dan berwibawa. Kami akan bekerja bersama untuk membawa perubahan besar bagi Sulawesi Tengah,” ujar Anwar memuji pasangannya.