Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Abdul Karim Aljufri, mendapat sambutan adat Topekurehua saat kampanye di Desa Watutawu, Kecamatan Lore Piore, , Jumat (/11/).

Dalam prosesi ini, masyarakat menghormati Abdul Karim dengan memasangkan kalung, mahkota, dan memberinya bakul berisi beras, telur, dan seekor ayam jantan beserta tempat minum (dapo) sebagai tanda penghormatan.

Dalam orasinya, Abdul Karim membahas tiga masalah utama yang dihadapi petani. Pertama, ia menyoroti kesulitan petani dalam membeli pupuk meskipun kuota subsidi mencukupi.

Banyak petani terkendala dana, sehingga terpaksa berutang pada pihak lain yang mampu membeli pupuk dalam jumlah besar.

“Kuota kita sebenarnya cukup, tapi banyak petani yang tak punya uang untuk membeli pupuk dan akhirnya harus berutang,” kata Abdul Karim.

BACA JUGA  Ahmad Ali Ajak Tim Politik Berkampanye Positif

Sebagai solusi, ia mengusulkan agar Badan Usaha Milik Desa (BumDes) membeli pupuk sehingga petani bisa membeli dengan harga terjangkau dan dapat berutang yang dibayar setelah panen.

Selain itu, Abdul Karim menggarisbawahi pentingnya bibit unggul untuk meningkatkan hasil panen.

“Kami akan menyediakan bibit unggul demi peningkatan produktivitas petani,” ujarnya.

juga berencana meningkatkan produksi pertanian dengan peralatan modern yang dapat mempermudah proses pengelolaan lahan.

“Petani kita butuh alat yang modern agar proses pengolahan lahan lebih efisien,” tambahnya.

Abdul Karim menjelaskan program asuransi pertanian untuk menghadapi dampak cuaca ekstrem, seperti dan kekeringan.

BACA JUGA  Relawan Gerakan Pemuda Beramal Alihkan Dukungan ke Pasangan Berani Karena Visi-Misi Lebih Realistis

Selama ini, petani harus menanggung sendiri kerugian akibat . Dengan asuransi pertanian, pemerintah menjamin petani akan mendapatkan uang asuransi jika terjadi.

“Asuransi ini memastikan petani tidak perlu khawatir tentang kebutuhan hidup selama musim tanam terganggu,” pungkasnya.