, – Calon nomor urut 2, Anwar Hafid, memaparkan strategi pelestarian hutan dalam debat publik kedua yang digelar di Best Western Plus Coco pada Senin (4/11/).

Anwar menegaskan bahwa pelestarian hutan menjadi bagian penting dalam pembangunan berkelanjutan untuk mendukung sektor pertanian di .

Menanggapi pertanyaan terkait kerusakan hutan yang mencapai sekitar 15.000 hektare per tahun, Anwar menguraikan tiga langkah strategis untuk melindungi ekosistem dan menjamin ketersediaan air bagi sektor pertanian.

Pertama, Anwar berkomitmen untuk menata ulang Tata Ruang Wilayah Pertanian dengan menjadikan kawasan pertanian sebagai zona larangan untuk aktivitas pertambangan dan perkebunan besar.

BACA JUGA  Moeldoko Kembali Gagal Buktikan Dasar Gugatan ke Menkumham

Langkah ini bertujuan menjaga area pertanian tetap hijau dan terlindungi dari ancaman industri yang merusak lingkungan.

Kedua, Anwar menekankan pentingnya reboisasi oleh pelaku industri, khususnya di sektor pertambangan. Ia menegaskan bahwa perusahaan tambang wajib melakukan reboisasi di area yang telah dieksploitasi sebagai bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan.

Ketiga, Anwar berencana memperketat perlindungan Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk menjaga siklus air.

Ia menjelaskan bahwa aturan akan diperkuat untuk melarang aktivitas di kawasan aliran sungai guna melindungi sumber daya air dan mencegah kekeringan, sehingga pasokan air bagi sektor pertanian tetap terjamin.

BACA JUGA  Dr. Reny Lamadjido Hadiri Peringatan Maulid Nabi Bersama Ribuan Jamaah Alkhairaat di Palu

“Kami ingin memastikan bahwa pertanian berkelanjutan dan keseimbangan alam tetap terjaga untuk kemakmuran masyarakat Sulawesi Tengah,” tegas Anwar.

Dengan strategi ini, Anwar optimis bahwa pertanian di Sulawesi Tengah akan terus mendapat pasokan air yang memadai dan ekosistem hutan dapat terjaga dengan baik.