, Palu terus menunjukkan komitmennya menjaga kelestarian lingkungan. Perusahaan tambang ini aktif mendukung program rehabilitasi hutan dan lahan yang digagas Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel), sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) pilar lingkungan.

Selama 56 tahun beroperasi di Sulawesi Selatan, PT Vale mempraktikkan prinsip . Dengan pendekatan “3P”—profit, people, dan planet—perusahaan ini tak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga memberdayakan masyarakat dan menjaga lingkungan di sekitar wilayah operasinya.

Pada , PT Vale berhasil merehabilitasi 14.230 hektar Daerah Aliran Sungai (DAS) yang tersebar di 17 , termasuk Barru, Bone, Gowa, dan .

Selain itu, PT Vale telah menanam lebih dari 9,5 juta pohon dari berbagai jenis, seperti Buangin, Mahoni, Pinus, hingga tanaman lokal yang bernilai tinggi.

BACA JUGA  PT Vale dan Unhas Kembali Gelar Program Co-Ops, Siapkan Mahasiswa Hadapi Dunia Tambang Berkelanjuta

Chief of Sustainability and Corporate Affairs Officer PT Vale, Bernardus Irmanto, mengungkapkan rasa bangganya atas kontribusi perusahaan.

“Kami mendukung Pemprov Sulsel mencapai target 10 juta bibit pohon di . Pencapaian ini turut meningkatkan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Sulsel menjadi 75,69 poin, melampaui target nasional 74,39 poin,” ujarnya.

PT Vale juga dipercaya untuk merehabilitasi DAS di luar Sulawesi Selatan, seperti Jawa Barat dan Bali. Hingga kini, perusahaan telah merehabilitasi lebih dari 16.500 hektar dari total 33.092 hektar yang direncanakan, dengan 13,5 juta pohon tertanam.

Di luar konsesi tambang, rehabilitasi dilakukan di 17 di Sulsel, 4 di Sulawesi Tengah, dan beberapa kabupaten di Jawa Barat, Sulawesi Tenggara, serta Bali.

BACA JUGA  Muharram: Telusuri Keberadaan Uang Jaminan Reklamasi

Selain rehabilitasi DAS, PT Vale terus menjalankan reklamasi tambang. Hingga kuartal ketiga , dari total 5.806 hektar area terbuka, sekitar 3.835 hektar telah direklamasi.

Sebanyak 4,9 juta pohon, termasuk Ebony—kayu hitam langka—telah ditanam, menjadikan PT Vale salah satu konservator Ebony terbesar di dunia.

Nursery atau area pembibitan PT Vale juga berperan penting dalam program ini. Dengan luas 2,5 hektar, nursery tersebut memproduksi hingga 700.000 bibit per tahun, 40% di antaranya merupakan tanaman lokal seperti Ebony, Bitti, dan Agathis. Bibit ini ditanam menggunakan metode vegetatif dan generatif dengan teknologi irigasi otomatis.

“Kami terus berupaya meminimalkan dampak lingkungan dari aktivitas tambang dan merehabilitasi area hingga 2,5 kali lebih luas dari lahan konsesi kami,” tambah Bernardus.

BACA JUGA  BI Sulteng Gelar Capacity Building Kepada 200 Penerima Beasiswa 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sulsel, Andi Hasbi, mengapresiasi langkah PT Vale.

“Rehabilitasi DAS menjadi fokus utama Pemprov Sulsel, khususnya di bawah arahan Penjabat Gubernur Prof. Zudan Arif Fakrulloh. Kolaborasi seperti ini menunjukkan komitmen nyata menjaga kelestarian hutan dan lingkungan,” tegasnya.