Madika, Palu – PT Citra Palu Minerals () siap menangani langsung pengelolaan perendaman (heap leach) di Poboya, mengikuti arahan dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara . Untuk itu, kini tengah berdiskusi intensif dengan PT Adijaya Karya Makmur (), perusahaan yang sebelumnya menangani proses ini.

General Manager External Affairs and Security PT , Amran Amier, memastikan bahwa perubahan ini hanya berlaku untuk proses pengolahan perendaman, sementara PT tetap menjadi kontraktor tambang dan penyedia alat berat.

“Kami hanya mengambil alih pengelolaan perendaman sebagai pemilik izin,” ujar Amran pada Jumat, 31 Januari 2025.

Amran juga menegaskan bahwa CPM akan menjamin keberlanjutan pekerjaan bagi seluruh tenaga kerja yang selama ini terlibat di operasional perendaman, termasuk karyawan PT dan tenaga kerja pihak ketiga.

BACA JUGA  Permasalahan Anak di Sulteng Semakin Kompleks

Mereka akan dialihkan menjadi karyawan CPM atau penyedia jasa dengan hak-hak kerja yang tetap sesuai dengan perjanjian sebelumnya.

“Kami berkomitmen menjalankan proses ini sesuai dengan regulasi yang berlaku,” tegasnya.

Bagi pekerja yang memilih tidak melanjutkan pekerjaan di bawah manajemen baru, CPM akan memberikan pesangon sesuai aturan perundang-undangan.

Selain memastikan kesejahteraan karyawan, CPM juga berkomitmen melanjutkan program yang sebelumnya dijalankan oleh PT AKM.

Bantuan langsung tunai untuk masyarakat Poboya melalui Koperasi Poboya akan tetap berjalan, begitu juga dengan dukungan ke Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) di enam kelurahan, yakni Lasoani, Kawatuna, Tanamodindi, Talise, Talise Valangguni, dan Tondo.

BACA JUGA  LPM Lingkar Tambang Poboyo Akui Manfaat Keberadaan AKM

Tak hanya itu, CPM juga akan terus mendukung pendanaan berbagai kegiatan , beasiswa pendidikan, serta pembangunan dan pemeliharaan fasilitas lingkungan dan keagamaan di sekitar area tambang.

Langkah ini diambil agar peralihan pengelolaan berjalan lancar tanpa mengabaikan dampak dan lingkungan di sekitar Poboya.