Madika, – Kantor Pencarian dan Pertolongan membuka secara resmi Pelatihan Teknis Pertolongan Gunung Hutan (Jungle Rescue) di Taman Hutan Raya, Kabupaten , pada Senin, (5/5/2025).

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan , Muh. Rizal, memimpin langsung pembukaan pelatihan yang akan berlangsung selama tujuh hari hingga 11 Mei 2025.

Sejumlah perwakilan dari berbagai instansi dan organisasi menghadiri pembukaan tersebut, termasuk dari PT. , Ketua Organisasi Senkom, Ketua ORARI, perwakilan Kelurahan Pantoloan, serta Pramuka.

Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu mengusung tema “Menyiapkan Potensi Pencarian dan Pertolongan di Wilayah Kerja Kantor Pencarian dan Pertolongan yang Cepat, Tepat, dan Aman Guna Meminimalisir Korban” dalam pelatihan ini. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas sumber daya dalam operasi di medan gunung dan hutan.

BACA JUGA  Polda Sulteng Fokuskan Pengamanan di 2.332 Gereja Jelang Natal

Penyelenggara pelatihan menyusun materi meliputi substansi Basarnas, pengantar pertolongan pertama, pemindahan dan penilaian korban, kedaruratan lingkungan, navigasi darat, teknik pencarian (ESAR), survival, PPM, komunikasi , evakuasi, serta penggunaan tandu darurat.

Dalam sambutannya, Muh. Rizal menyatakan bahwa pelatihan ini bertujuan memberikan pengenalan, pengetahuan, dan keterampilan teknis kepada peserta mengenai pertolongan di daerah gunung dan hutan.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap potensi dapat semakin siap dan sigap dalam penanganan pertama dan evakuasi korban, serta menjadi wadah berbagi pengalaman dan mempererat sinergi antara Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu dengan seluruh potensi SAR di wilayah kerja kami,” ujarnya.

BACA JUGA  DPRD dan Pemprov Sulteng Mulai Bahas APBD 2024

Sebanyak 50 peserta dari berbagai instansi dan organisasi mengikuti pelatihan ini. Mereka berasal dari ORARI Lokal Palu, BPBD, PT. , Senkom Mitra , Saka SAR, komunitas pecinta alam, FPRB, Kwarcap, serta generasi milenial.

Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu menyelenggarakan kegiatan ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat kesiapsiagaan dan kemampuan potensi SAR di Sulawesi Tengah, khususnya dalam menghadapi kondisi darurat di medan sulit terjangkau.