Sulawesi Jadi Episentrum Hilirisasi Nikel, PT Vale Gandeng Unhas dan Huayou
Madika, Sorowako – PT Vale Indonesia Tbk, Universitas Hasanuddin (Unhas), dan Huayou Indonesia memperkuat kolaborasi strategis lewat peluncuran program edukasi bertajuk Kelas Pengetahuan Hilirisasi Nikel. Inisiatif ini bertujuan membangun pusat unggulan riset dan vokasi yang mendukung transformasi industri berbasis teknologi dan pengetahuan.
Langkah tersebut menandai peran aktif Indonesia sebagai pemilik cadangan nikel terbesar di dunia dalam mendorong hilirisasi dan energi hijau. Namun, keunggulan sumber daya alam saja tidak cukup tanpa dukungan sumber daya manusia yang unggul dan inovatif.
Muhammad Asril, Chief Project Officer PT Vale, menegaskan pentingnya investasi jangka panjang dalam bidang pendidikan dan teknologi.
“Transformasi industri harus dimulai dari transformasi pengetahuan. Kolaborasi ini adalah investasi bagi manusia, lingkungan, dan masa depan industri kita,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor Unhas, Prof. Jamaluddin Jompa, menyambut kolaborasi tersebut sebagai bentuk keseriusan perguruan tinggi menjadi mitra strategis pembangunan.
“Unhas siap menjadi simpul utama dalam transfer ilmu dan teknologi. Kami ingin mencetak generasi yang mampu membawa industri Indonesia menembus panggung global,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa kemitraan dengan perusahaan seperti PT Vale dan Huayou merupakan wujud transformasi perguruan tinggi dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan zaman.
“Kami percaya bahwa kolaborasi ini akan menumbuhkan industri yang berkelanjutan. Kita tumbuh bersama,” tambah Jamaluddin.
PT Vale turut memperluas dampak kolaborasi ini melalui pelatihan vokasi bagi masyarakat sekitar area operasional. Perusahaan juga menjalankan program pendidikan “anak asuh” bagi pelajar dari komunitas lokal, serta menyediakan beasiswa S2 dan S3. Selain itu, Vale membuka kesempatan kerja praktik bagi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
David Wei, General Manager Huayou Indonesia Management Center, menilai integrasi antara perguruan tinggi dan industri sangat penting dalam menyiapkan SDM lokal yang kompetitif.
“Kami tidak hanya butuh tenaga kerja, tapi juga pionir-pionir lokal yang mampu berpikir global,” ungkapnya.
David juga mengungkap bahwa sejak 2023, Huayou telah menjalin kerja sama dengan sejumlah institusi besar, termasuk Northeastern University Tiongkok, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Politeknik Negeri Ujung Pandang, hingga Akademi Teknik Sorowako. Hasilnya, hingga akhir 2024, Huayou telah memberikan beasiswa kepada 318 mahasiswa dari jenjang diploma hingga magister, serta menampung puluhan mahasiswa magang di proyek-proyek strategis mereka di Indonesia.
Ia menegaskan bahwa filosofi bisnis Huayou menempatkan kontribusi sosial sebagai bagian dari investasi.
“Di mana pun kami berinvestasi, kami ingin memberikan dampak nyata bagi ekonomi dan masyarakat lokal,” tegasnya.
Komitmen PT Vale dalam bidang pendidikan telah berlangsung lama. Sepanjang 2024, perusahaan menghadirkan bus sekolah di lima desa terpencil, menyalurkan beasiswa kepada 70 mahasiswa kurang mampu, serta memfasilitasi program persiapan masuk perguruan tinggi. Dengan 99,9% tenaga kerja berasal dari Indonesia—dan lebih dari 80% dari Sulawesi—PT Vale menegaskan bahwa pembangunan industri dimulai dari pemberdayaan masyarakat lokal.
Pusat edukasi yang diluncurkan ini tidak hanya menjadi laboratorium akademik, tetapi juga menjadi knowledge and innovation hub. Fokusnya mencakup pengembangan teknologi tepat guna, pelatihan vokasi sesuai kebutuhan industri, beasiswa riset kolaboratif, serta penyusunan peta jalan hilirisasi berkelanjutan.
Tinggalkan Balasan