Madika, Palu – Aliansi Independen (AJI) Palu bersama Komite Keselamatan (KKJ) Indonesia dan Yayasan Tifa melalui Program Jurnalisme Aman menggelar Keselamatan Holistik bagi di Kota Palu, Rabu (11/6/).

Dalam kegiatan itu, AJI dan mitra juga menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait keamanan jurnalis serta membentuk Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sulawesi Tengah.

Koordinator KKJ Nasional, Erick Tanjung menyebut pelatihan ini mengintegrasikan aspek keamanan fisik, psikososial, dan digital, sekaligus menyamakan persepsi antar organisasi pers dan aktivis terkait keselamatan jurnalis.

“Tujuannya agar kelompok ini bisa membangun mekanisme penanganan yang efektif dan resiliensi dalam menghadapi ancaman keselamatan serta memberi perlindungan jurnalis di Sulawesi Tengah,” ujar Erick.

BACA JUGA  Rutan Palu Optimalkan Peran Keluarga untuk Sukseskan Program Pembinaan Warga Binaan

Ketua AJI Palu, Agung Sumandjaya menyebut kekerasan terhadap jurnalis di masih beragam, mulai dari intimidasi, teror, kekerasan fisik, hingga pelarangan liputan.

“Apa yang dialami jurnalis di ini seolah mendapat legitimasi dan berulang karena beberapa pelaku justru berasal dari pejabat negara seperti tentara, polisi, dan Satpol PP,” ungkap Agung.

Program Officer Jurnalisme Aman Yayasan Tifa, Arie Mega mengungkap hasil pemetaan kekerasan 15–19 Oktober . Arie menyebut aktor kekerasan kini bergeser ke internal media.

“Dalam pemetaan terbaru, kekerasan justru dilakukan oleh atasan sendiri dan satpam perusahaan saat jurnalis meliput **Proyek Strategis Nasional (PSN),” jelas Arie.

BACA JUGA  Pemkab Sigi Akhirinya Miliki Perda Percepatan Penurunan Stunting dan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Arie menambahkan, jumlah PSN di Sulawesi Tengah meningkat dan hal itu berbanding lurus dengan risiko kekerasan saat peliputan.

Ketua IJTI , Rolis Muhlis menyambut baik kehadiran KKJ Sulteng dan berharap KKJ menjadi rumah advokasi bersama bagi jurnalis korban kekerasan.

“Ke depan KKJ bisa menjadi wadah melindungi kerja-kerja jurnalis di Sulteng,” ucap Rolis.

KKJ Sulteng terbentuk atas prakarsa PWI Sulteng, IJTI Sulteng, AJI Palu, AMSI Sulteng, dan PFI Palu, serta melibatkan advokat dari Jatam Sulteng, LBH-APIK, dan LPS HAM.

Mereka menetapkan Moh. Arief (AJI Palu) sebagai Koordinator, Kristina Natalia sebagai Sekretaris, dan Indrawati Zainuddin (AMSI Sulteng) sebagai Bendahara.

Koordinator KKJ Sulteng, Moh. Arief menyatakan siap berkolaborasi dengan organisasi pers dan masyarakat sipil untuk melindungi keselamatan jurnalis.

BACA JUGA  Upayakan Penambahan Kursi, Komisi I DPRD Sulteng Konsultasi ke Kemendagri dan DPR RI

“Kami minta dukungan seluruh organisasi pers dan kawan-kawan advokat yang tergabung dalam komite ini,” kata Arief.