Gubernur Desak Dukungan Pusat, Sulteng Siap Jadi Episentrum Pertumbuhan Indonesia Timur
Madika, Palu – Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, mendesak dukungan nyata pemerintah pusat agar potensi besar di daerahnya tidak menjadi beban. Hal itu ia sampaikan saat menerima kunjungan kerja reses Komisi V DPR RI, Kamis (19/6/2025), di Ruang Polibu, Kantor Gubernur Sulawesi Tengah.
“Kehadiran Komisi V di sini bukan hanya membawa perhatian, tapi juga harapan. Sulawesi Tengah ini memiliki potensi luar biasa, tapi juga tantangan berat,” tegas Anwar Hafid.
Kunjungan yang berlangsung hingga 23 Juni 2025 itu difokuskan pada peninjauan infrastruktur dan transportasi strategis. Rombongan Komisi V meninjau Pelabuhan Pantoloan, Jembatan IV Palu, dan berdiskusi dengan jajaran pemerintah provinsi, para kepala daerah, serta kementerian teknis dan BUMN.
Anwar mengungkapkan bahwa jalan nasional di Sulteng termasuk yang terpanjang di Indonesia, namun anggaran pemeliharaannya sangat terbatas. Ia menyoroti kondisi beberapa ruas menuju wilayah utara yang mendesak untuk ditangani.
Ia juga menyampaikan hambatan pengoperasian Pelabuhan Penumpang Donggala akibat kendala sosial dan kebutuhan pelabuhan baru di Banggai Kepulauan untuk mendukung konektivitas wilayah kepulauan.
Untuk memperkuat jaringan logistik industri, Anwar mendorong peningkatan status Bandara Mutiara Sis Al-Jufri menjadi bandara internasional atau pusat logistik. Ia menyebut lebih dari 30.000 tenaga kerja asing di kawasan industri Morowali masih bergantung pada bandara di Manado dan Makassar.
“Bandara kita sudah layak. Kita tidak boleh hanya jadi penonton di rumah sendiri,” ujarnya.
Terkait dampak bencana 2018, Anwar mengungkapkan masih ada ratusan keluarga yang tinggal di hunian sementara (huntara). Ia meminta dukungan anggaran pusat untuk menyelesaikan relokasi paling lambat 2026.
Gubernur juga menyampaikan inisiatif kolaborasi dengan pihak industri dalam perbaikan jalan nasional yang dilalui kendaraan operasional perusahaan besar. Salah satu skema yang berjalan ialah kerja sama dengan PT IMIP.
“Jika industri ikut andil memperbaiki infrastruktur yang mereka manfaatkan, maka pemerintah bisa lebih fokus menangani wilayah lain,” jelasnya.
Ketua Tim Kunjungan Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras, menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan aspirasi Sulteng.
“Kunjungan kami ke sini bukan seremonial, tapi bentuk keseriusan kami untuk mengawal langsung kebutuhan daerah,” ujarnya.
Ia memastikan Komisi V akan menindaklanjuti hasil pertemuan melalui pembahasan anggaran, pengawasan program strategis, dan sinergi lintas kementerian.
Pertemuan itu juga dihadiri perwakilan Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Kementerian Desa PDTT, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Kementerian Transmigrasi, BMKG, Basarnas, PT Pelindo, PT Waskita Karya, PT Angkasa Pura, serta tenaga ahli dan staf sekretariat Komisi V.
Menutup pertemuan, Anwar menegaskan bahwa Sulteng ingin dilibatkan aktif dalam visi besar pembangunan nasional.
“Jika pusat dan daerah tidak berjalan beriringan, maka potensi itu akan jadi beban. Kami ingin bangkit bersama. Sulteng siap jadi episentrum pertumbuhan di Indonesia Timur,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan